Cek Catatan Imunisasi demi Cegah Difteri pada Anak

mereka yang menjadi korban difteri umumnya tidak pernah atau tidak lengkap imunisasi anti difterinya.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 11 Des 2017, 12:30 WIB
Diterbitkan 11 Des 2017, 12:30 WIB
difteri-sakit-130926c.jpg
Ilustrasi imunisasi difteri

Liputan6.com, Jakarta Kasus difteri pada anak mencuat kembali. Kementerian Kesehatan mencatat, ada 1.260 kasus difteri yang dilaporkan di 20 provinsi. Difteri juga sudah merenggut 61 korban jiwa dalam 3 tahun.

"Kita sangat sedih dan berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya 38 anak Indonesia karena terserang penyakit difteri. Dan kami sangat cemas karena lebih 600 anak dirawat di rumah sakit karena terserang difteri di 120 kota kabupaten," kata dr. Soedjatmiko, SpA (K) MSi, melalui pesan singkatnya pada Liputan6.com, Senin (11/12/2017).

Menurut dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang Anak dan Magister Sains Psikologi Perkembangan ini, mereka yang menjadi korban difteri umumnya tidak pernah atau tidak lengkap imunisasi anti difterinya.

"Maka sebelum anak cucu kesayangan kita tertular difteri segera lihat catatan imunisasi DPT anak cucu kita," katanya.

Sampai umur 1 tahun harus 3 kali imunisasi DPT. Sampai umur 2 tahun harus sudah 4 kali DPT. Sampai umur 5 tahun harus 5 kali. Kelas 1 SD ditambah lagi 1 kali DT, Kelas 2, 3 atau 5, tambah 2 kali Td.

"Kalau lupa segera minta imunisasi DPT atau DT atau Td di Puskesmas atau rumah sakit sehingga anak cucu kesayangan terlindung dari serangan difteri," katanya.

Soedjatmiko menambahkan, untuk daerah (Kejadian Luar Biasa) KLB semua anak umur 1 sd 19 thn harus ditambah 3 kali imunisasi difteri lagi. "Bulan ini, 1 bulan kemudian dan 6 bulan yang akan datang."

 

 

Simak video menarik berikut ini:

 

Imunisasi serentak di DKI Jakarta, Jabar dan Banten

Khusus di DKI, Jabar dan Banten akan dilakukan imunisasi masal untuk anak umur 1 tahun sampai sebelum 19 tahun mulai 11 Desember 2017.

"Jangan ikut-ikutan orang-orang yang menakut-nakuti bahwa imunisasi berbahaya, karena penyakitnya sangat berbahaya, terbukti menyerang 660 anak dan 38 anak cucu kesayangan kita telah meninggal," ujarnya.

Imunisasi DPT DT Td rutin dilakukan di seluruh negara tiap hari kerja, karena terbukti bermanfaat dan aman, disimpulkan oleh penelitian kelompok2 pakar di semua negara. "Mudah2an anak cucu kesayangan kita terhindar dari serangan penyakit difteri yang berbahaya," pungkas Soedjatmiko.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya