Liputan6.com, Jakarta Nyeri dada identik dengan serangan jantung. Padahal, bisa saja rasa sakit di dada itu terjadi karena kondisi lain.
Selain serangan jantung, penyebab nyeri dada bisa saja karena ketegangan otot hingga GERD. Berikut selengkapnya seperti mengutip laman Health, Kamis (11/1/2018).
Baca Juga
1. Heartburn
Advertisement
Heartburn adalah kondisi ketika seseorang merasa panas di dada seperti terbakar akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan. Diduga stres dan merokok menyebabkan heartburn.
Jika dalam seminggu merasakan nyeri dada yang seperti ini hingga dua kali, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter. Jika dibiarkan GERD bisa memicu asma, lalu kerongkongan Barrett yagn bisa meningkatkan risiko terkena kanker.
Saksikan juga video menarik ini:
Ketegangan otot
2. Ketegangan otot
"Ada pasien saya yang mengalami nyeri dada, dia khawatir terkena serangan jantung," kata dokter spesialis jantung Cleveland Clinic, Christine Jellis.
"Setelah mencari tahu riwayatnya, rupanya dia baru pindah rumah dan sebelumnya belum pernah angkat-angkat beban berat. Namun, dia tepat, untuk memeriksakannya," kata Jellis lagi.
Ya, bila pasien ragu nyeri dada itu karena serangan jantung atau otot dada tertarik memang sebaiknya segera ke dokter. Namun ada salah satu cara untuk mengetahuinya. Bila Anda dapat menekan tembok dengan kedua tangan lalu rasa sakit di dada bertambah, itu seperti ada masalah ketegangan otot.
3. Perikarditis
Jika dalam beberapa hari terakhir Anda sakit karena infeksi, lalu tiba-tiba terbangun dengan rasa sakit menusuk dada, mungkin terkena perikarditis.
Perikarditis adalah pembengkakan dan iritasi pada membran seperti kantung tipis yang membungkus jantung (pericardium) seperti disampaikan dokter jantung University of Texas Health Science Center, Salman Arain.
Walau tidak berbahaya, kata Arain, tapi kondisi ini bisa memengaruhi kualitas hidup. Dokter akan mendiagnosis kondisi ini setelah melakukan pemeriksaan CT-scan, EKG, atau rontgen dada.
Advertisement
Penyakit arteri koroner
4. Pankreatitis
Ketika nyeri dada itu bukan tanda serangan jantung, bukan berarti tidak serius. Salah satunya, pankreatitis akut. Ini adalah suatu peradangan di pankreas (letaknya di dekat perut).
"Nyeri perut yang intens bisa terasa sampai ke dada," kata dokter Arain.
5. Penyakit arteri koroner
Penyakit arteri koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan karena penumpukan plak di arteri yang memasok darah ke jantung.
Deposit kolesterol yang menempel ke dinding arteri ini menghalangi aliran darah yang kemudian memicu nyeri dada. CAD bisa memicu serangan jantung, tapi juga berkontribusi terjadinya gagal jantung dan aritmia atau gangguan irama jantung.
Untuk mencegah hal-hal buruk terjadi, cek bila mengalami nyeri dada."Jika mengalami nyeri dada, penting untuk segera memeriksanya. Dan masih banyak dari kita abai dengan rasa nyeri itu," kata dokter spesilis jantung Mayo Clinici, Sharonne Hayes.