Liputan6.com, Jakarta - Makanan dan minuman manis kerap dikaitkan dengan peningkatan kadar gula darah dan risiko diabetes. Namun, sesungguhnya, tidak bijak dalam mengonsumsi makanan dan mnuman manis juga berisiko pada kadar kolesterol tinggi.
Kadar gula yang berlebih dalam darah akan disimpan tubuh pada jaringan lemak dalam bentuk trigliserida. Mengutip pernyataan dr Adeline Devita dari laman Kalbe Nutritionals, trigliserida merupakan hasil konversi kalori yang tidak terpakai dan disimpan guma menyediakan cadangan energi bagi tubuh. Oleh karena itu, individu yang kerap mengonsumsi kalori tinggi dari minuman manis dalam jumlah yang lebih dari yang diperlukan tubuh akan berisiko mengalami kadar trigliserida tinggi.
Advertisement
Baca Juga
"Semakin tinggi kadar trigliserida, maka risiko terkena penyakit jantung dan sindrom metabolik yang juga berhubungan dengan stroke akan semakin tinggi. Tidak hanya mendongkrak naik kadar trigliserida saja, makanan yang mengandung gula yang tinggi juga dapat memicu peningkatan kadar LDL serta menurunkan HDL (kolesterol baik)," jelas Medical Marketing Manager Kalbe Nutritionals ini.
Advertisement
Dalam kondisi normal, kolesterol yang secara alami diproduksi oleh hati ini juga berguna untuk membangun membran sel, hormon, vitamin D, serta berfungsi mencerna lemak.
"Zat ini menjadi jahat ketika gaya hidup kita menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak kolesterol, misalnya dengan mengonsumsi berbagai makanan penyebab kolesterol tinggi," jelasnya.
Gula juga menghadang enzim yang diperlukan tubuh untuk memecah trigliserida dan membuangnya. Oleh karena itu, jika kadar trigliserida tinggi disertai juga kadar LDL tinggi dan HDL rendah, ini akan berujung pada penumpukan lemak di arteri dan meningkatkan peluang inividu terkena penyakit jantung, serangan jantung hingga stroke.
Â
Studi Dampak Konsumsi Makanan Tinggi Gula pada Kadar Kolesterol
Sebuah studi pada 2022 juga mengungkap keterkaitan antara minuman manis dengan peningkatan kadar kolesterol tinggi.
Seperti dikutip dari laman Harvard, studi yang dimual dalam The Journal of Nutrition itu mengumpulkan data lebih dari 29 ribu orang melalui dua studi jangka Panjang. Para peneliti fokus pada asupan soda, limun, minuman buah, serta minuman manis lainnya yang dikonsumsi para partisipan.
Asupan yang lebih tinggi, yakni lebih dari 12 ons per hari, dikaitkan dengan peningkatan kadar lemak darah (lipid) yang tidak sehat, termasuk kolesterol LDL, trigliserida, dan lipid lain yang terkait dengan risiko penyakit kardiovaskular lebih tinggi.
Â
Advertisement
Makanan Tinggi Gula Picu Kesehatan Secara Keseluruhan
Pola makan yang tinggi asupan gula bisa menimbulkan masalah tidak hanya pada kadar kolesterol melainkan juga Kesehatan seseorang secara keseluruhan. Membatasi asupan gula berlebih akan membantu mengurangi kalori kosong serta membantu individu menjaga berat badan yang sehat dan baik bagi jantung.
Mengutip laman WebMD, perempuan harus membatasi asupan gula hanya sebanyak 6 sendok teh per hari. Sementara pria disarankan hanya mengonsumsi 9 sendok teh setiap hari.
Â
Cara Batasi Asupan Gula Berlebih
Adapun cara untuk membatasi asupan gula dalam makanan, ini yang dapat Anda lakukan:
- Batasi konsumsi makanan dengan tambahan gula seperti permen, kue atau kue kering.
- Kurangi minuman ringan manis dan bersoda.
- Hindari karbohidrat olahan seperti roti putih dan pasta.
- Batasi konsumsi alcohol.
- Ganti sereal atau snack bar dengan makanan utuh seperti buah-buahan, oatmeal, dan yogurt
- Periksa label makanan untuk mengetahui total kandungan gula tambahan.
- Pilih makanan yang rendah indeks glikemik agar gula darah tetap stabil. Ini mencakup buah, sayur, dan biji-bijian.
- Olahraga teratur juga bisa membantu membakar kalori ekstra yang dikonsumsi dari makanan manis.
Apabila Anda ingin mengurangi asupan gula dan tidak yakin mengenai bagaimana caranya, disarankan untuk meminta bantuan dokter atau ahli gizi.
Advertisement