2 Negara Berbagi Pengalaman Tren Layanan Kesehatan Digital

Liputan6.com, Jakarta Para pakar dan pengembang layanan kesehatan digital Australia dan Indonesia berbagi pengalaman dalam mengembangkan produknya di Jakarta pada Rabu (31/1/2018).

Salah satu platform global untuk pasien dan dokter seluruh dunia asal Australia, HealthKit, hadir dalam salah satu bagian dari Indonesia-Australia Digital Forum ini. Platform yang sudah hadir sejak lima tahun lalu ini sudah berkolaborasi dengan sekitar 24 ribu dokter sehingga bisa secara efektif dan efisien memantau kesehatan pasien secara jarak jauh.

"Misalnya pasien diabetes, mereka sering mengecek kadar glukosa. Lewat platform ini, pasien bisa mencatat kadar gula darah, sehingga dokter bisa memantau hal ini," kata Co-Founder and Managing Director, HealthKit, Alison Hardacre di Fairmont Hotel, Jakarta.

Di Indonesia sendiri kini tengah berkembang situs-situs kesehatan terpercaya, salah satunya Klikdokter.com. Menurut CEO Klikdokter, Andreas Setiawan, kehadiran situs ini untuk menyediakan akses bagi masyarakat yang kesulitan untuk mencapai layanan kesehatan.

Walau begitu, Andreas menekankan pentingnya menjaga etika kedokteran dalam menjalankan start-up ini.

"Saat bikin start-up, jangan pernah melanggar kode etik, perlu diingat yang paling utama adalah keamanan pasien," kata Andreas di kesempatan yang sama.

Simak juga video menarik berikut :

Sejak beberapa dekade terakhir, kehidupan memang makin terasa digital. Menurut Henry Kasyfi Soemartono, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, digitalisasi memang bakal terjadi di semua sektor kehidupan.

"Ke depan kehidupan semakin digital. Smart digital living di masa depan bakal melingkupi semua sektor. Layanan kesehatan, dokter, dan lainnya dapat terkoneksi dalam waktu ke depan," kata Henry.

Walau begitu di Indonesia sendiri masih banyak tantangannya. Mulai dari jaringan internet hingga listrik yang belum merata.

"Akses di beberapa daerah perifer berbeda dengan Jakarta itu yang menjadi perhatian kita. Contohnya di Papua mau telepons susah, mau kirim dokumen lewat internet masih susah," kata Slamet, Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi Kementerian Kesehatan RI di kesempatan yang sama.

Menurut Slamet, walau ada banyak tantangan yang terpenting adalah bagaimana meningkatkan akses ke seluruh Indonesia untuk memudahkan layanan kesehatan.