Sariawan Datang Nafsu Makan Hilang

4 kondisi sariawan yang tidak boleh diabaikan dan sebaiknya segera konsultasikan ke dokter

oleh Aretyo Jevon Perdana diperbarui 11 Mar 2018, 10:00 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2018, 10:00 WIB
Sariawan (iStockphoto)
Sariawan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Rasanya hampir semua orang di dunia pernah mengalami sariawan. Salah satu jenis infeksi rongga mulut ini dikenal sebagai salah satu penyakit yang paling sering terjadi pada masyarakat di seluruh dunia. Meski tergolong penyakit sederhana, rupanya dalam kondisi tertentu, sariawan dapat mengakibatkan masalah serius.

Ketua Ikatan Spesialis Penyakit Mulut Indonesia, Drg. Rahmi Amtha, MDS, SpPM, PhD, mengatakan sariawan termasuk penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya.

"Hal ini tergantung dari bagaimana seseorang menjaga kebersihan mulut dan daya tahan tubuh," ujar Rahmi saat menjadi pembicara pada media workshop bertajuk "Infeksi Rongga Mulut (Sariawan) dan Rekomendasi Pengobatan yang Aman," ditulis Sabtu (10/3/2018).

Meski demikian, Rahmi menjelaskan ada beberapa kondisi sariawan yang harus dikonsultasikan dengan dokter jika terjadi pada seseorang. Apa saja kondisi penyakit yang juga membuat selera makan menghilang ini? Berikut ulasannya.

1. Sariawan tak kunjung sembuh setelah empat minggu

Rahmi mengatakan pada umumnya, sariawan akan sembuh dalam waktu kurang dari empat minggu. Namun demikian, jika tak kunjung sembuh, sariawan berpotensi memunculkan masalah pada tubuh.

"Kita lihat dulu penyebab sariawannya. Bisa jadi karena masalah pencernaan, atau justru berujung pada kanker mulut," ujar Rahmi.

 

Simak juga video menarik berikut:

 

2. Pinggiran mengeras dan menggulung

Bibir kering
Ilustrasi bibir kering pakai lip balm (iStockphoto)

Salah satu indikasi sariawan adalah bagian pinggir luka yang membengkak. Hal ini karena terjadi iritasi pada bagian yang terkena sariawan tersebut.

Namun demikian, jika pinggiran pada sariawan mengeras dan menggulung, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Hal ini karena iritasi yang menimbulkan peradangan pada sariawan.

3. Tidak ada faktor iritasi di sekitar sariawan

Infeksi rongga mulut atau sariawan bisa terjadi di seluruh bagian. Rahmi mengungkapkan sariawan yang di sekitarnya tidak ada faktor risiko yang menyebabkan iritasi, seperti gigi yang tidak rata dan behel, sebaiknya segera mengunjungi dokter.

"Kita harus cari tahu latar belakang munculnya sariawan itu. Bisa jadi berisiko menimbulkan penyakit berbahaya, bahkan kanker mulut," tutur Rahmi.

4. Berulang terus tanpa diketahui pemicunya

Rahmi mengatakan sariawan bisa disebabkan oleh beragam faktor. Meski sariawan dapat terjadi berulang kali, bila tidak terdeteksi pemicu dari sariawan tersebut, sebaiknya Anda memeriksakannya ke dokter.

Hal ini bisa jadi sariawan merupakan indikasi dari penyakit mulut yang lebih serius.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya