Jadi Etalase Negara, Menkes RI Resmikan 2 Puskesmas Perbatasan di Kalimantan Barat

Menkes RI Nila F Moeloek meresmikan dua puskesmas di daerah perbatasan, yakni Puskesmas Entikong dan Puskesmas Balai Karangan yang diharapkan dapat menjadi etalase negara.

oleh Aretyo Jevon Perdana diperbarui 18 Apr 2018, 17:30 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2018, 17:30 WIB
Puskesmas Entikong
Puskesmas Entikong menjadi salah satu puskesmas representatif yang berhasil dibangun Kementerian Kesehatan RI, yang diresmikan selasa (17/4), (Foto : Dokumentasi Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Nila F Moeloek meresmikan dua puskesmas daerah perbatasan di Provinsi Kalimantan Barat, tepatnya di Kabupaten Sanggau, Selasa (17/4). Kedua puskesmas yang diresmikan, yakni Puskesmas Entikong dan Puskesmas Balai Karangan, merupakan puskesmas representatif yang berhasil dibangun di daerah perbatasan.

Mengutip dari rilis yang dikeluarkan Kemenkes RI, ditulis Rabu (18/4/2018), pembangunan puskesmas di daerah perbatasan merupakan salah satu fokus prioritas pembangunan kesehatan pada 2015-2019. Guna mewujudkannya, pemerintah melalui Kemenkes RI melaksanakan program pembangunan 124 puskesmas perbatasan di seluruh titik terluar Indonesia.

Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek mengungkapkan pembangunan puskesmas di daerah perbatasan diharapkan mampu menunjukkan citra Indonesia yang positif, terutama di bidang kesehatan.

"Daerah perbatasan yang merupakan bagian terdepan negara seharusnya menjadi etalase negara yang menampilkan wajah atau citra Indonesia yang positif termasuk dalam bidang kesehatan," ujar Nila dalam sambutannya saat meresmikan Puskesmas Entikong dan Puskesmas Balai Karangan di Kabupaten Sanggau.

Namun demikian, dalam upaya peningkatan akses dan mutu pelayanan di daerah perbatasan, pemerintah kerap mengalami berbagai permasalahan, seperti kondisi geografis, SDM kesehatan, terbatasnya infrastruktur, dan sebagainya.

Oleh sebab itu, demi kelangsungan kegiatan di puskesmas, Kemenkes RI melengkapi pemenuhan prasarana dan alat kesehatan yang diperlukan, seperti pembangunan rumah dinas dokter, pengadaan alat transportasi, serta penyediaan alat pendukung pelayanan lainnya seperti generator set dan IPAL.

Tak hanya bicara fasilitas kesehatan, Menkes mengungkapkan ketersediaan SDM kesehatan yang mumpuni menjadi salah satu aspek penting dalam mengoptimalkan kinerja puskesmas di daerah perbatasan.

"Kementerian Kesehatan RI melalui Program Nusantara Sehat telah menempatkan tenaga kesehatan, seperti dokter, perawat, bidan, dan lainnya pada daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK) termasuk pada kedua lokasi puskesmas ini," Nila menerangkan.

 

Saksikan juga video berikut ini :

 

Pembangunan Puskesmas sebagai Perwujudan Nawacita

Menkes RI Nila F. Moeloek
Menkes RI NIla F. Moeloek meresmikan dua puskesmas di daerah perbatasan, yakni Puskesmas Entikong dan Puskesmas Balai Karangan, Selasa (17/4/) (Foto : Dokumentasi Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI)

Pembangunan puskesmas di daerah perbatasan yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan merupakan perwujudan dari Nawacita ketiga dan kelima, yaitu untuk mewujudkan pembangunan Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka NKRI, serta peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia melalui penguatan akses dan mutu pelayanan kesehatan di daerah perbatasan.

Nila berharap upaya pembangunan ini diharapkan akan memberikan daya ungkit yang besar dalam peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan di daerah DTPK.

"Jadikanlah hari ini menjadi momentum bagi kita untuk menumbuhkan komitmen dan semangat untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat," pungkas Nila.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya