Liputan6.com, Jakarta Makanan pedas pada sebagian orang adalah sebuah petaka. Perut akan terasa sakit, melilit, dan tak jarang panas sesudah menyantap masakan yang menggunakan cabai sebagai bumbu utama.
Namun, tidak sedikit pula yang menganggap, walaupun berujung pada rasa yang tak mengenakkan, makanan pedas mampu memberi kenikmatan tersendiri dari makanan yang disantap.
Baca Juga
Sebenarnya, apa yang menyebabkan orang tiba-tiba mengeluh sakit perut sesudah makan makanan pedas? Dokter Rio Aditya dari situs Klik Dokter memberi jawabannya.
Advertisement
Cabai yang digunakan sebagai bumbu utama pada makanan pedas memiliki senyawa yang biasa disebut capsaicin. Bila senyawa ini masuk ke dalam tubuh melebihi kadar yang ditentukan, bisa menyebabkan iritasi pada lambung.
"Paparan awal terhadap capsaicin menstimulasi sekresi lendir yang melapisi lambung, sehingga dapat melindungi lambung dari iritasi," katanya dikutip Health Liputan6.com pada Jumat, 11 Mei 2018.
Mekanisme Pertahanan Lambung
Menurutnya, mekanisme pertahanan lambung bisa tumbang atau tidak berfungsi jika terpapar capsaicin yang terlalu banyak. Ini mengapa lambung dapat dengan mudah menjadi iritasi.
"Jika sudah iritasi, terjadinya rasa sakit perut atau sensasi melilit tak bisa lagi dihindari," ujarnya.
Pada orang-orang yang memiliki lambung sensitif, tanpa sengaja menyantap makanan pedas walaupun hanya sedikit saja, rasa nyeri tercetus dengan mudah. Perut pun terasa sangat sakit.
Rio menjelaskna, kondisi seperti ini disebut juga dengan dispepsia fungsional. Sebuah keadaan yang membuat orang mengalami keluhan pada saluran cerna atas, seperti sakit perut, mual, serta begah setelah menyantap makanan pedas.
Advertisement