Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Bahaya Tersembunyi Disfungsi Ereksi yang Mengancam Jiwa

Ada bahaya tersembunyi disfungsi ereksi yang dapat mengancam jiwa dann sebabkan kematian pada pria.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 12 Jun 2018, 20:00 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2018, 20:00 WIB
Disfungsi Ereksi
Disfungsi ereksi yang dialami pria ternyata mengancam jiwa.

Liputan6.com, Amerika Serikat Disfungsi ereksi tidak hanya membuat hubungan seksual dengan pasangan renggang dan suasana hati memburuk. Ada bahaya tersembunyi dari disfungsi yang mengancam jiwa.

Pria yang mengalami disfungsi ereksi dua kali lipat lebih berisiko kena gagal jantung, kematian akibat jantung, serangan jantung atau stroke dibandingkan pria yang tanpa riwayat disfungsi ereksi.

Temuan tersebut dari studi terbaru yang diterbitkan jurnal Circulation American Heart Association.

"Hasil temuan kami mengungkapkan, disfungsi ereksi terkait kuat risiko kardiovaskular (penyakit jantung)," papar Michael Blaha dari John Hopkins School of Medicine, Amerika Serikat dilansir dari New York Post, Selasa (12/6/2018).

Oleh karena itu, dokter harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada pria dengan disfungsi ereksi. Dokter juga harus mempertimbangkan faktor risiko lain yang diderita pasien disfungsi ereksi, seperti tekanan darah tinggi atau kolesterol.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

Dipicu berbagai faktor

Ilustrasi diabetes (iStockphoto)
Diabetes bisa memicu disfungsi ereksi. (iStockphoto)

Peneliti menganalisi 1.900 pria berusia antara 60-78 tahun selama lebih dari empat tahun. Dari penelitian tentang disfungsi ereksi dan kardiovaskular, sebanyak 6,3 persen pria punya riwayat disfungsi ereksi.

Disfungsi ereksi adalah suatu kondisi saat pria tidak dapat mempertahankan ereksi.

Kondisi ini memengaruhi 20 persen pria yang berusia di atas 20 tahun. Studi juga mencatat, disfungsi ereksi dan penyakit kardiovaskular dipicu berbagai faktor, misal obesitas, merokok, dan diabetes.

“Pria segera mencari solusi adanya risiko kardiovaskular akibat disfungsi ereksi kepada ahli jantung,” lanjut Blaha.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya