Liputan6.com, Jakarta 'Isi Piringku' merupakan pedoman porsi makan sehari-hari dalam satu piring yang memenuhi gizi seimbang. Dalam 'Isi Piringku', sajian satu piring terdiri dari 50 persen buah dan sayur, sedangkan 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein.
Sajian Isi Piringku tiap daerah pun berbeda-beda. Contohnya, keunikan 'Isi Piringku' masyarakat Gorontalo. Asupan karbohidrat tak selalu berasal dari nasi.
Baca Juga
Mengingat Gorontalo merupakan daerah penghasil jagung, karbohidrat yang biasa diperoleh dari nasi bisa diganti dengan jagung.
Advertisement
"Nasi bisa diganti dengan jagung. Nilai karbohidratnya (jagung) sama seperti nasi," ungkap Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek saat berkunjung ke SMK Negeri 1 Limboto di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Pada kesempatan yang sama, para siswa SMK Negeri 1 Limboto juga melakukan kampanye 'Isi Piringku.' Tampak dalam piring makan mereka, selain nasi, ada jagung, singkong juga lauk-pauk (ikan, daging), sayuran (terung, wortel), buah-buahan (alpukat, nanas, apel).
Saksikan juga video menarik berikut:
Makanan khas Gorontalo
Masyarakat Gorontalo biasanya memasukkan makanan khas yang terbuat dari jagung ke dalam sajian "Isi Piringku".
"Namanya binte biluhuta atau milu siram. Ini makanan khas kami di sini. Sumbernya dari jagung," ujar Rafli Langato, salah satu siswa kelas XI SMK Negeri 1 Limboto saat mengobrol dengan Health-Liputan6.com.
Kata "binte" atau umum juga disebut "milu" dalam bahasa Gorontalo berarti jagung. Sedangkan "biluhuta" artinya disiram atau siraman. Binte biluhuta adalah sajian khas Gorontalo serupa sup jagung yang dilengkapi dengan ikan atau udang dan disajikan hangat.
Milu siram yang bersumber dari jagung kaya dengan zat gizi dan menurunkan risiko berbagai penyakit, seperti anemia dan kolesterol.
Vamin C, karotenoid, dan bioflavinoids yang terkandung dalam jagung juga bisa menjaga jantung tetap sehat.
Advertisement