Bukan Toilet, Area di Bandara Ini Sarang Virus

Ada beberapa area di bandara yang ternyata jadi sarang lebih banyak virus, yang tentunya bukan toilet.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 09 Sep 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2018, 14:00 WIB
Ilustrasi Bandara
Ilustrasi bandara. (iStock)

Liputan6.com, Boston, Amerika Serikat Anda mungkin berpikir, toilet adalah tempat bersarangnya kuman dan virus, tapi itu keliru saat kita berada di bandara. Ada area di bandara yang ditemukan virus lebih banyak.

Para peneliti memeroleh bukti, baki plastik di jalur pengamanan (security line) adalah surganya virus pernapasan. Baki-baki itu mungkin menyimpan lebih banyak patogen (mikroorganisme parasit) daripada tombol pembilasan di toilet bandara.

Temuan tersebut dilaporkan para peneliti dalam jurnal Deposition of respiratory virus pathogens on frequently touched surfaces at airports, yang dipublikasikan di BMC Infectious Diseases pada 29 Agustus 2018.

"Ya. Bahkan ketika aku masuk ke security line dan melihat petugas keamanan memakai sarung tangan itu, aku seperti hendak berkata, 'Jangan sentuh aku dengan itu,'" kata dokter Mark Gendreau dari Beverly dan Addison Gilbert Hospital. Gendreau menggeluti dunia kedokteran penerbangan dan tidak terlibat dalam penelitian.

Studi virus di bandara sangat kecil. Melansir laman National Public Radio, Minggu (9/9/2018), ahli virologi mencari virus pada 90 area di Bandara Helsinki, Finlandia. Mereka hanya mengambil delapan sampel dari baki plastik security line selama tiga minggu.

Setengah dari sampel menunjukkan, tanda-tanda setidaknya satu virus pernapasan, seperti influenza A atau coronavirus, yang dapat menyebabkan infeksi pernapasan berat. Yang paling menarik, dari 42 sampel yang diambil di area toilet bandara, tidak ditemukan adanya virus pernapasan.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

Zona utama penyakit menular

Ilustrasi Bandara
Security line bandara termasuk zona utama penyakit menular. (iStock)

Gendreau mengatakan, area security line adalah zona utama untuk penyakit menular di bandara.

"Di security line, Anda berpeluang tertinggi menjadi sasaran penularan penyakit," lanjut Gendreau.

Pada tahun 2012, National Academy of Sciences meluncurkan penyelidikan soal penularan penyakit di bandara dan pesawat. Langkah ini bertujuan memberi tahu bandara dan maskapai penerbangan cara-cara cegah penyebaran penyakit.

Para peneliti juga menggunakan Bandara Internasional Boston Logan, Amerika Serikat sebagai tempat pengujian. Mereka segera menyadari, security line adalah area utama penularan penyakit.

Ini karena area itu penuh sesak dan kadang-kadang punya ventilasi yang buruk.

Perlu bersihkan tangan

20151021-Ilustrasi mencuci tangan
Segera cuci tangan setelah melewati security line. (iStockphoto)

Menilik adanya area security line jadi sarang virus dan penularan penyakit, penumpang perlu membersihkan tangan segera setelah melewati area itu.

"Tentu saja harus cuci tangan," kata Gendreau. "Di tas jinjing, saya bawa laptop, permen karet, dan sebotol handsanitizer. Segera, setelah saya melewati keamanan, saya selalu membersihkan tangan saya."

Gendreau merekomendasikan penggunaan handsanitizer yang mengandung alkohol minimal 60 persen atau mencuci tangan dengan sabun dan air. Anda juga perlu berhati-hati dalam meletakkan tanga.

"Triknya adalah berhati-hati agar tidak menyentuh wajah. Delapan puluh persen dari semua infeksi ditularkan dari tangan. Setelah Anda menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi virus, kemudian menyentuh wajah. Virus bisa masuk ke tubuh," Gendrau menjelaskan.

Area lain yang penuh virus

Ilustrasi Bandara
Area di bandara lainnya yang banyak virus. (iStock)

Dalam studi di Bandara Helsinki, para peneliti juga menemukan, kehadiran virus pernapasan pada mainan plastik di area bermain anak-anak, kaca meja kontrol paspor, dan pegangan tangga.

Para peneliti tidak tahu, apakah virus itu hidup di permukaan area tersebut. Mereka tidak mencoba menumbuhkan virus di laboratorium. Tetapi penelitian sebelumnya, menemukan virus pernapasan dapat bertahan hidup di beberapa permukaan area selama berjam-jam, bahkan berhari-hari.

Sebagai contoh, satu penelitian melaporkan, virus influenza bertahan selama satu hingga dua hari pada permukaan area yang tidak mudah keropos, seperti baja tahan karat dan plastik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya