Liputan6.com, Kanada Banyak orang yang tidur empat jam atau kurang dari itu merasa tubuhnya sembilan tahun lebih tua. Hal tersebut merupakan temuan mengejutkan yang dicatat peneliti.
Baca Juga
Advertisement
Hasil studi tentang tidur tersebut didapat dari penelitian yang melibatkan lebih dari 40.000 orang di seluruh dunia. Dalam penelitian itu diketahui bahwa terlalu sedikit atau terlalu banyak tidur dapat merusak otak.
Peserta menyelesaikan survei secara daring dan serangkaian tes kemampuan mental, seperti penalaran, ingatan, dan keterampilan verbal.
Mereka yang tidur rata-rata 7-8 jam semalam merasa tubuhnya lebih baik daripada mereka yang tidur kurang dari 7 jam dalam semalam.
Sekitar setengah dari peserta menyampaikan, mereka biasanya tidur kurang dari 6 jam semalam. Rupanya, itu berdampak pada penalaran dan kemampuan verbal. Sementara itu, memori jangka pendek relatif tidak terpengaruh oleh pola tidur, menurut peneliti, dilansir dari WebMD, Senin (22/10/2018).
Â
Â
Saksikan video menarik berikut ini:
Pengaruhi kemampuan berpikir
Ada beberapa bukti lain bahwa tidur malam dapat memengaruhi kemampuan berpikir. Penelitian lain menyebutkan peserta yang tidur lebih banyak dari biasanya sebelum ikut tes ternyata lebih baik daripada mereka yang biasa kurang tidur. Studi ini diterbitkan pada 9 Oktober 2018 di jurnal Sleep.
"Kami benar-benar ingin menemukan kebiasaan tidur orang-orang di seluruh dunia," kata peneliti Adrian dari Owen Cognitive Neuroscience and Imaging di University of Western Ontario, Kanada.
Para peserta memberikan banyak informasi tentang kebiasaan tidur mereka. Mereka memberi tahu hal-hal, seperti obat yang diminum, usia, dan latar belakang pendidikan yang dimiliki.
"Kami menemukan bahwa jumlah tidur optimal dapat menjaga otak tetap baik. Dan memang benar sesuai yang direkomendasikan dokter, tidur 7-8 jam menjaga tubuh tetap fit," tambah penelitii Conor Wild dari Laboratorium Owen.
Advertisement