Cara Menghitung Masa Subur Wanita dengan Mudah dan Tepat

Menghitung masa subur bisa membingungkan bagi para wanita. Untuk itu, berikut panduannya.

diperbarui 20 Mei 2018, 13:45 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2018, 13:45 WIB
Saat Masa Subur Pipi Wanita Memerah
Ilustrasi wanita tersenyum (Foto: wundergroundmusic.com)

Jakarta Mengetahui masa subur pada wanita diperlukan sebagai cara alami baik untuk mencegah kehamilan atau malah ingin memiliki keturunan. Sehingga penting bagi wanita untuk mengetahui cara menghitung masa suburnya dengan tepat.

Meskipun Anda menyebutnya datang bulan, tamu bulanan, menstruasi, atau banyak sebutan lainnya, menstruasi adalah keadaan yang pasti dirasakan dan dijalani oleh perempuan, mulai akil balik hingga umur 40an-50an. Hal tersebut merupakan keadaan rutin dalam proses perkembangan.

Penting bagi perempuan untuk mengetahui kalender menstruasinya dan tahu bagaimana cara menghitung masa subur setelah haid/menstruasi. Masa pelepasan ovum bervariasi waktunya, hal tersebut disesuaikan pada kondisi emosi perempuan. Emosi perempuan memengaruhi reflex hipotalamus sehingga dapat memengaruhi lepasnya faktor FSH dan LG serta akan memengaruhi waktu ovulasi.

Bagi sebagian perempuan, jika tanggal menstruasi terlambat atau tidak menstruasi merupakan indikasi kehamilan. Kebanyakan macam-macam cara kontrasepsi tidak mengontrol laju kelahiran hingga mencapai angka 100 persen. Oleh karena itu, dengan mengetahui cara menghitung masa subur atau cara menghitung masa tidak subur, perempuan dapat menghindari kehamilan pada masa subur atau melakukan aktivitas menambah momongan pada masa subur.

 

Selain itu, tak cukup mengetahui cara menghitung masa subur pria saja, cara menghitung masa subur perempuan juga penting bagi pasangan yang sedang merencanakan kehamilan.

Menemukan waktu subur tiap pasangan biasanya jadi langkah awal. Oleh karena itu, cara menghitung masa subur wanita agar cepat hamil bisa jadi salah satu aspek penting sebelum memulai program selanjutnya.

Masa subur bergantung pada siklus menstruasi dan karena itu terjadinya pada setiap perempuan berbeda-beda. Masa subur pada perempuan dengan menstruasi teratur akan berbeda dengan perempuan yang mentruasinya tidak teratur.

Agar Anda dapat mengerti bagaimana cara menghitung masa subur, simak penjelasan berikut seperti yang dirangkum Liputan6.com (20/5) :

Cara menghitung masa subur pada perempuan dengan siklus haid teratur

Kehamilan - test pack (iStock)
Test pack (iStockphoto)

Cara menghitung masa subur dengan kalender maupun online bisa jadi cara praktis dan mudah bagi Anda. Perhitungan dimulai pada hari pertama menstruasi, saat dinding rahim meluruh dan menjadi darah. Pada masa menstruasi, sel telur akan berkembang di dalam ovarium. Saat sel telur sudah matang, ovarium akan melepaskan sel telur tersebut. Peristiwa ini disebut ovulasi.

Ovulasi terjadi sekitar 12-16 hari sebelum menstruasi. Masa subur terjadi 5-6 hari sebelum masa ovulasi. Jelasnya, rata-rata perempuan mengalami masa subur antara hari ke 10 hingga hari ke 17 setelah hari pertama menstruasi.

Yang menjadi tantangan adalah pada umumnya lama masa menstruasi perempuan bisa berubah dari waktu ke waktu. Keadaan ini membuat ovulasi dapat berbeda sepekan lebih cepat atau lebih lambat pada periode selanjutnya.

Di sisi lain, selain proses ovulasi, kehamilan sangat ditentukan oleh proses sperma menjangkau sel telur. Agar dapat hamil, sel telur yang telah matang ini harus dibuahi dalam waktu 12 - 24 jam.

Pendeknya periode 12-14 jam waktu sel telur harus dibuahi membuat pentingnya mendeteksi di hari-hari apakah perempuan berada pada posisi paling subur. Umumnya untuk dapat benar-benar mengerti masa subur, harus menghitung berdasarkan catatan dan analisis menstruasi selama paling tidak 8 bulan terakhir.

Bagi Anda dengan siklus menstruasi teratur, cara menghitung masa subur mudah saja. Cukup kurangi hari pertama haid yang berikutnya dengan 14 dan ketemulah masa suburnya.

Misalkan saja Anda mulai tanggal 2 Juli, tambahkan dengan 28, dan itu adalah hari pertama haid Anda berikutnya. Jadi 30 Juli. Setelah itu kurangi 30 dengan 14, dan ketemulah masa subur Anda. 30 - 14 = 16, maka masa subur Anda tanggal 16 Juli.

Siklus menstruasi pada perempuan dapat dibagi menjadi 3 fase

Kram menstruasi (iStockphoto)
Ilustrasi kram menstruasi (iStockphoto)

1. Masa menstruasi

Pada hari pertama siklus Anda, endometrium (rahim) mulai luruh. Anda mengetahuinya sebagai menstruasi. MAsa menstruasi normal bisa berlangsung 4-6 hari. Sebagian besar kehilangan darah saat menstruasi berlangsung pada 3 hari pertama. Ini adalah saat Anda merasakan atau mengalami kram di panggul, kaki, dan punggung Anda. Kram merupakan tanda rahim Anda berkontraksi, membantu endometrium meluruhkan darah.

2. Fase folikular

Selama fase folikular, foliker telur pada ovarium siapa melepaskan telur. Biasanya, satu telur dilepaskan setiap siklusnya. Proses ini bisa memakan waktu yang sebentar atau lama dan memainkan peran penting pada berapa lama siklus Anda. Pada saat bersamaan, rahim mulai menumbuhkan endometrium baru untuk mempersiapkan kehamilan.

3. Fase luteal

Fase ini dimulai pada saat ovulasi, saat di mana telur dilepaskan dari folikel telur di ovarium. Hal ini bisa terjadi kapan saja dari hari ke 7 sampai hari ke 22 dari siklus menstruasi yang normal. Jika sel telur dibuahi oleh sperma dan kemudian menempel pada endometrium, kehamilan dimulai. Jika sel telur tidak dibuahi, endometrium akan luruh.

Semakin Anda mengerti keadaan tubuh Anda sendiri, maka akan semakin mudah Anda mengetahui jika ada sesuatu yang berbeda atau salah. Tidak hanya itu saja, dengan berubahnya masa menstruasi Anda bisa jadi merupakan gejala dari beberapa penyakit yang biasa terjadi pada perempuan, beberapa tidak terkait dengan organ reproduksi.

Bila siklus menstruasi yang teratur menjadi tidak teratur, ini bisa saja mengindikasikan masalah hormon dan atau tiroid, masalah fungsi hati, masalah usus besar, diabetes, atau penyakit kesehatan lainnya.

Saat perempuan sering melewatkan masa menstruasinya atau masa menstruasi berubah-ubah, bisa jadi dikarenakan kebiasaan hidup yang berubah atau karena berat badan bertambah atau berkurang, atau bisa saja karena mengalami tingkat stres yang tinggi.

Cara menghitung masa subur haid tidak teratur pada perempuan

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Cara menghitung masa subur pada perempuan dengan siklus haid teratur tentu berbeda dengan cara menghitung pada perempuan dengan siklus haid tidak teratur. Bagi Anda yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur, cara menentukan masa suburnya agak sedikit rumit, karena harus mengetahui siklus menstruasi minimal 6 bulan terakhir.

Satu siklus menstruasi dihitung dari hari pertama Anda menstruasi sebelumnya sampai dengan hari pertama Anda menstruasi berikutnya. Setelah itu, hitung dengan cermat berapa jumlah hari dan masing-masing siklus menstruasi Anda selama 6 kali berturut-turut dan kemudian lihat berapa hari siklus terpanjangnya dan berapa hari juga siklus terpendeknya.

Misal siklus menstruasi Anda selama 6 bulan berturut-turut adalah 29 hari, 31 hari, 27 hari, 28 hari, 26 hari, 30 hari. Dengan melihat contoh tersebut, maka siklus haid terpendek adalah 26 hari dan siklus terpanjang 31 hari. Sampai di sini Anda sudah bisa mengetahui masa subur Anda sendiri.

Baca juga: Cara Menghitung Masa Subur Wanita dan Pria Agar Cepat Hamil

Anda dapat menghitung masa subur sebagai berikut :

  • Ketahui siklus terpendek Anda. Misal: 26 hari. Kurangi angka ini dengan 18. Hasilnya: 6. Angka ini adalah hari pertama saat Anda berada pada posisi paling subur.
  • Ketahui siklus terpanjang Anda. Misal: 31 hari. Kurangi angka ini dengan angka 11. Hasilnya: 20. Angka ini adalah hari terakhir saat Anda paling subur.

Selama ini Anda masih bingung cara menghitung masa subur dengan tepat? Semoga cara di atas bermanfaat untuk mengatasi kebingungan Anda.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya