Karena Faktor Genetik, Kanker Sarkoma Sulit Dicegah

Kanker sarkoma berbeda dengan jenis kanker lain yang bisa dicegah dengan makanan nutrisi seimbang atau tidak merokok. Dia terjadi karena faktor genetik

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 02 Nov 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2018, 07:00 WIB
Masak untuk berbuka, ngabuburit seru bersama keluarga di akhir pekan. (Foto: iStock)
Kanker sarkoma bisa terjadi secara genetik (Foto: iStock)

Liputan6.com, Jakarta Karena kemiripannya dengan penyakit ringan, kanker sarkoma seringkali sulit untuk dideteksi. selain itu, penyakit langka tersebut merupakan jenis kanker yang tidak dapat dicegah.

Berbeda dengan beberapa jenis kanker yang bisa dicegah dengan gaya hidup sehat seperti tidak merokok, mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang, dan olahraga, sarkoma tidaklah demikian. Dia bisa tumbuh karena faktor genetik.

Menurut Konsultan Senior Onkologi Medis Parkway Cancer Center (PCC) dr. Richard Quek, sarkoma bisa terjadi karena adanya translokasi dalam DNA.

"Dalam beberapa kasus, sarkoma bisa terjadi karena mutasi. Gen yang harusnya normal menjadi tidak normal karena hal yang tidak diketahui. Itulah sebabnya itu menjadi tidak terkontrol dan membuat sel terus menerus bertumbuh," ujar Quek di Jakarta. Ditulis Jumat (2/11/2018).

Karena tidak memiliki kaitan erat dengan gaya hidup, hal tersebut membuat kanker sarkoma lebih sulit untuk dicegah serta dideteksi lebih awal.

"Saya rasa sarkoma sangat sulit untuk dicegah karena itu genetik," kata Ahli Bedah Ortopedi Parkway Hospital dr. Leon Foo pada kesempatan yang sama. 

 

Simak juga video menarik berikut ini:

 

 

Tidak ada salahnya tetap hidup sehat

Ilustrasi Pasien Kanker, Kanker, Pasien (iStockphoto)
Mereka yang mendapat perawatan karena kanker sarkoma masih boleh menjalani gaya hidup sehat (Ilustrasi/iStockphoto)

Selain itu, menurut Foo dan Quek sama-sama sepakah bahwa skrining sarkoma secara dini juga belum bisa dilakukan karena banyaknya tipe dari sarkoma itu sendiri.

Walaupun begitu, pada pasien sarkoma yang sedang menjalani perawatan, Foo mengatakan tidak ada salahnya untuk tetap menjalani gaya hidup sehat serta berpikir positif.

Yang pasti, jika memiliki beberapa gejala yang mengarah pada sarkoma, seseorang harus segera menemui dokter. Ini untuk mengetahui haruskah Anda dirujuk ke spesialis atau menjalani tes lanjutan seperti MRI atau CT scan, jika gejala itu tidak hilang setelah mendapat pengobatan.

"Jika kita mengidentifikasi sarkoma pada tahap awal, ketika sel kanker masih terlokalisasi di satu area, tingkat kelangsungan hidup akan jauh lebih tinggi dibandingkan diagnosis pada tahap akhir," kata Quek memaparkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya