Awal Tahun, Saat Tepat Puasa Alkohol Sebulan Penuh

Puasa alkohol satu bulan penuh di awal tahun bisa mempengaruhi kebiasaan Anda sepanjang tahun

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 02 Jan 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2019, 09:00 WIB
Minuman Beralkohol Vodka
Ilustrasi Foto Minuman Keras Vodka (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Salah satu perilaku sehat yang bisa dimulai sejak awal tahun adalah dengan tidak mengonsumsi alkohol. Bahkan, dengan tidak meminumnya selama sebulan bisa berpengaruh untuk ke depannya.

Dilansir dari New York Post pada Rabu (2/1/2018), tahun lalu sejumlah 816 penduduk Inggris berpartisipasi dalam sebuah studi bertajuk "Dry January". Mereka tidak mengonsumsi alkohol sebulan pertama di 2018. Para peneliti dari University of Sussex kemudian melihat perkembangan para partisipan.

Para peserta selalu dipantau lewat survei selama beberapa saat. Hasilnya, delapan bulan kemudian, para partisipan dilaporkan berhasil mengurangi kebiasaan mengonsumsi alkohol mereka. Diketahui para peserta ini minum lebih sedikit daripada rata-rata sebelumnya.

"Tindakan sederhana berhenti sebulan dari alkohol membantu orang minum lebih sedikit dalam jangka panjang," kata psikolog University of Sussex Dr. Richard de Visser.

"Menariknya, perubahan konsumsi alkohol ini juga terlihat pada peserta yang tidak berhasil bebas alkohol selama sebulan penuh, meskipun sedikit lebih kecil." kata Visser menambahkan.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

Tidak perlu alkohol untuk bersenang-senang

Minuman Beralkohol Vodka
Ilustrasi Foto Minuman Keras Vodka (iStockphoto)

Para peserta yang mengurangi kebiasaan konsumsi alkohol juga mendapatkan manfaat lain. 71 persen peserta melaporkan bahwa mereka mendapatkan tidur yang lebih baik.

Selain itu, 67 persen mendapatkan lebih banyak tenaga, 58 persen berhasil menurunkan berat badan, dan 54 persen memiliki kulit yang lebih cerah. Bahkan, sebagian besar mengatakan bahwa kesehatan mereka meningkat dan lebih hemat soal uang.

Dampak psikologisnya juga dianalisis oleh para peneliti. 80 persen dari peserta berhasil mengendalikan kebiasaan minumnya, sementara 71 persen sadar bahwa mereka tidak perlu alkohol untuk bersenang-senang.

"Bebas alkohol selama 31 hari menunjukkan kepada kita bahwa kita tidak perlu alkohol untuk bersenang-senang, bersantai, dan bersosialisasi," kata CEO Alkohol Change UK Dr. Richard Piper.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya