Liputan6.com, Jakarta Menurut Robert Poznanovich, Direktur Eksekutif Hazelden Betty Ford Foundation dan penulis buku It's Not Okay to Be a Cannibal: How to Keep Addiction from Eating Your Family Alive, perjuangan untuk mengendalikan ketergantungan berpusat pada ketergantungan dan penyalahgunaan alkohol. Namun sebelumnya, Anda harus menyadari bahwa Anda sudah kehilangan kendali.
Berikut empat tanda menurut Poznanovich bahwa Anda kecanduan alkohol, dan bagaimana mengatasinya:
Baca Juga
Begitu memulai, Anda tidak bisa berhenti
Advertisement
Sebagian besar orang memiliki kemampuan untuk memulai dan berhenti minum alkohol kapan pun mereka mau. Artinya mereka memiliki perencanaan ketika melakukannya, dan menjalankan rencana tersebut.
Namun, tidak begitu dengan mereka yang mengalami kecanduan alkohol. Mereka tidak bisa mengendalikan kapan mereka memulai atau berhenti meminum alkohol. Hal ini membuat mereka terancam pada situasi yang berisiko, termasuk ketika mereka berada pada lingkungan pekerjaan atau bahkan ketika mereka mengemudikan kendaraan untuk mengantar anak ke sekolah.
“Ketergantungan pada tingkat menengah adalah ketika Anda memiliki kendali untuk memulai minum alkohol namun tidak bisa mengendalikannya untuk berhenti,” ujar Poznanovich.
Dengan kata lain, Anda mampu menunggu hingga makan malam untuk meminum segelas wine, namun ketika memulainya, Anda tidak bisa untuk tidak mengisi kembali gelas Anda lagi dan lagi.
Minum sendiri dan sembunyi-sembunyi
Bersantai sendirian dengan sebotol bir setelah hari yang panjang bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan, namun menjadi peringatan jika Anda melakukanya terlalu sering, atau berusaha meminumnya sembunyi-sembunyi.
Jika Anda secara sadar menyembunyikan aktivitas minum alkohol Anda, Anda mungkin menyadarinya bahwa Anda memiliki hubungan yang tidak sehat dengan alkohol pada tingkat tertentu, ujar Poznanovich.
Anda minum untuk merasa ‘normal’
Jika Anda tidak bisa bersosialisasi tanpa meminum alkohol dulu sebelumnya, kemungkinan Anda menggantungkan kehidupan Anda pada alkohol terlalu berat. Peringatan lainnya: Anda merasa sangat bersalah atau defensif mengenai perilaku minum Anda.
“Orang yang mengalami ketergantungan alkohol umunya mengalami perubahan mood atau menjadi menyebalkan, baik itu karena mereka merasa bersalah mengenai kebiasaan minum mereka ataupun karena mereka tidak menyukainya ketika orang bertanya mengenai kebiasaan mereka tersebut,” jelas Poznanovich.
Pernahkah Anda tiba-tiba mengamuk kepada sahabat Anda ketika mereka menyarankan untuk mengurangi sedikit minum Anda ketika sedang bersama-sama?
Berhentilah sebentar untuk berpikir mengapa Anda sangat kesal dengan saran mereka tersebut. Dan mungkin pikirkan kembali mengenai gelas ketiga yang sedang Anda minum.
Advertisement
Selalu mencari alasan
Itu bisa membantu saya tidur lebih nyenyak. Pekerjaan saya sangat berat dan membuat stress. Membuat saya menjadi lebih santai. Hanya karena Anda menemukan pembenaran untuk gelas alkohol kempat Anda bukan berarti Anda harus meminumnya.
Tanyalah diri Anda sendiri apakah Anda cenderung membuat alasan mengapa selalu minum lebih banyak alkohol, ujar Poznanovich.
Jika Anda merasa perlu untuk memberikan alasan kepada diri Anda sendiri, kemungkinannya adalah Anda meminumnya lebih banyak dari seharusnya.
Yang harus Anda lakukan
Kesalahan persepsi yang paling umum adalah, para alkoholik perlu untuk ‘tenggelam’ hingga titik terendah mereka untuk berubah menjadi leih baik. Tentu saja tidak perlu seperti itu, ujar Poznanovich.
“Orang-orang tidak menyadari bahwa kecanduan merupakan penyakit medis yang kronis. Hal itu merupakan penyakit pada pikiran Anda, dan semakin cepat Anda mendapatkan pertolongan, semakin baik," ujarnya lagi.
Jika Anda merasa Anda terlalu terikat dengan alkohol, mulailah untuk mencari bantuan untuk penyembuhan ketergantungan Anda. Membicarakan riwayat minum Anda dan gaya hidup bisa membantu menentukan apakah Anda benar-benar kecanduan atau hanya ketergantungan ringan, ujar Poznanovich.
Dan perlu diketahui, terapi untuk orang yang kecanduan alkohol tidak bisa disamaratakan. Dengan begitu, jika Anda adalah seorang yang memiliki kesulitan berhenti dimasa lalu, mungkin Anda jangan mencoba untuk minum alkohol kembali, bahkan dalam jumlah yang sedikit, ujar Poznanovich.