Liputan6.com, Jakarta Jika Anda sering beraktivitas hingga berkeringat di bawah sinar matahari, wajar jika sering haus. Tapi bagaimana jika rasa haus itu muncul terus-menerus meski kurang aktivitas?
Seorang dokter perawatan primer di Mercy Medical Center di Baltimore, Laura M. Hahn, MD mengatakan, hal tersebut tak boleh diabaikan. Sebab mulut kering bisa jadi isyarat tubuh untuk masalah kesehatan yang serius.
Baca Juga
"Segala kondisi yang mengubah keseimbangan air atau garam dalam tubuh dapat memicu rasa haus," kata Hahn.
Advertisement
Jika Anda sudah minum, namun masih merasa dehidrasi, Anda mungkin harus memeriksakan diri ke dokter karena bisa jadi memiliki masalah kesehatan, seperti dikutip Prevention:
1. Diabetes
Diabetes tipe 1 dan tipe 2 dapat meningkatkan risiko dehidrasi, terutama jika Anda belum menyadarinya. Ketika kadar gula darah terlalu tinggi, tubuh akan menekan ginjal dalam memproduksi lebih banyak urine untuk membuang kelebihan glukosa, kata Heather Rosen, MD, direktur medis UPMC Urgent Care North Huntingdon di Pennsylvania.
"Sering buang air kecil merupakan gejala umum yang akan menimbulkan rasa haus," tambahnya.
Jika Anda mengalami rasa haus dan buang air kecil yang berlebihan, serta gejala lain seperti penurunan berat badan, kelelahan, atau iritabilitas yang tidak dapat dijelaskan, segera lakukan tes glukosa darah untuk mengetahui apakah Anda menderita diabetes.
2. Mulut kering (xerostomia)
Mulut kering juga dikenal sebagai xerostomia, sering disalahartikan sebagai rasa haus yang berlebihan. “Ini adalah kekeringan yang tidak normal dari selaput lendir di mulut, karena kurangnya aliran atau perubahan komposisi air liur,” kata Dr. Rosen.
Jika kelenjar Anda tidak menghasilkan air liur yang cukup, hal itu dapat menyebabkan gejala seperti bau mulut, kesulitan mengunyah, dan air liur yang berserat. Penyebab umum mulut kering termasuk merokok atau ganja, stres, kecemasan, atau penuaan.
Namun, mulut kering juga bisa terjadi karena efek samping dari beberapa obat (termasuk obat antidepresan dan tekanan darah), obat alergi (seperti Benadryl atau Claritin), dan obat pusing atau mabuk perjalanan (seperti Antivert atau Dramamine), kata Dr. Hahn.
"Ada juga beberapa penyakit yang dapat menyebabkan mulut kering, termasuk diabetes dan penyakit autoimun tertentu seperti rheumatoid arthritis, lupus serta sindrom Sjorgren (kelainan autoimun).
3. Masa menstruasi
Jika Anda ingin terus minum air selama periode menstruasi, itu benar-benar normal. "Kadar estrogen dan progesteron dapat memengaruhi volume cairan," kata Dr. Rosen.
Saksikan juga video berikut ini:
Masalah tiroid
4. Masalah tiroid
Tiroid, kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian bawah leher bertanggung jawab untuk memompa hormon tiroid, yang membantu mengatur nafsu makan, energi, suhu tubuh, dan fungsi tubuh lainnya.
Namun, masalah tiroid cukup umum di kalangan wanita, kata Prudence Hall, MD, pendiri dan direktur medis The Hall Center di Santa Monica, CA. Bahkan, diperkirakan 20 juta orang Amerika menderita beberapa bentuk penyakit tiroid. Ketika kelenjar memproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon, hormon ini dapat memacu berbagai gejala nonspesifik, termasuk kecemasan, perasaan panas, dan mulut kering — yang semuanya dapat menyebabkan rasa haus yang meningkat.
Terlebih lagi, orang yang menderita hipotiroidisme secara khusus lebih mungkin menderita kondisi kesehatan lain yang memicu dahaga, seperti diabetes tipe 1, sindrom Sjorgren, dan anemia karena defisiensi B12, menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK).
5. Stres kronis
"Stres kronis menyebabkan kelenjar adrenalin tidak berfungsi, yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Kondisi ini dapat menyebabkan pusing, depresi, kecemasan dan juga kehausan yang ekstrem," kata Hall.
Haus adalah cara tubuh untuk memberikan sinyal ke otak agar Anda minum lebih banyak air. Dengan begitu, ini akan mengurangi dan mengelola tingkat stres Anda dengan lebih baik.
Advertisement