Liputan6.com, Jakarta Makanan lezat seperti opor ayam, rendang, sambal goreng hati serta aneka camilan khas Lebaran membuat banyak lupa makan sayur. Padahal, sayur merupakan sumber pangan penting yang diperlukan tubuh. Bila tidak dikonsumsi masalah kesehatan bisa terjadi.
"Seringkali kita melupakan sayur dan buah (saat Lebaran), padahal itu penting. Makannya enggak heran kalau habis Lebaran angka kesakitan meningkat," kata dokter spesialis gizi klinik Diana Sunardi dalam acara bersama Danone Aqua di Jakarta beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Berdasarkan pengalaman Diana, kasus yang paling sering yakni kondisi dislipedemia yakni kondisi ketika kadar kolesterol tinggi. Akibat mengonsumsi makanan berlemak dan karbohidrat sederhana seperti kue.Â
Advertisement
Menurut dokter Ellen Theodora dari Klikdokter, kadar kolesterol yang tinggi dapat menimbulkan deposit atau simpanan lemak dalam pembuluh darah, yang nantinya lemak tersebut akan menyebabkan kesulitan aliran darah dalam pembuluh darah arteri.
Bila kolesterol bentuk trigliserida tinggi maka bisa meningkatkan serangan jantung dan stroke.Â
Makan Sayur saat Lebaran
Pada saat Lebaran seperti hari-hari ini mungkin sayur yang bisa diolah terbatas, tapi tidak jadi soal. Jika tidak ada sayur, acar pun jadi.
"Tetap cari sayuran, mungkin saat lebaran sayuran susah tapi biasanya ada acar, bisa juga buah," kata Diana.
Pastikan saat makan ketika Lebaran memperhatikan jumlah dan jenis. Misalnya kebutuhan 2.000 kalor dalam sehari, ketika makan dalam sehari dibagi dalam jumlah itu. Lalu, saat makan menggunakan pedoman Isi Piringku.
Secara umum, Isi Piringku menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yang terdiri dari 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat (dua per tiga) dan lauk pauk (sepertiga).
Advertisement