Liputan6.com, Jakarta Ketika haid, kaum wanita mungkin mencium aroma yang tak enak. Ini bukan rahasia lagi, tapi Anda mungkin bertanya-tanya kenapa darah haid bisa berbau? Padahal ketika jari terluka, darahnya tak berbau sama sekali.
Christine Greves, MD, seorang ob-gyn di Center for Obstetrics and Gynecology, Orlando Health di Florida, mengatakan bahwa vagina merupakan rumah dari banyak bakteri yang berbeda, dan ketika bakteri itu bercampur dengan darah akan menghasilkan bau.
Baca Juga
"Ketika jari Anda tersayat, Anda segera menghapus darahnya, dan itu adalah darah segar, yang berarti belum lama menetap," ujar Christime
Advertisement
"Tapi darah menstruasi menetap di vagina untuk periode waktu yang lebih lama. Itu terkena bakteri di vagina, dan di situlah Anda mendapatkan bau itu," Dr. Greves seperti dikutip Health.
Dr. Greves mengatakan, bau tak sedap saat menstruasi itu tak selalu sama. Ini karena jumlah bakteri di vagina yang berfluktuasi, sehingga dapat mengubah bau.
Waspadai aroma darah menstruasi
Perubahan kecil pada aroma haid biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, Dr. Greves mengatakan, jika tiba-tiba menstruasi berbau busuk, Anda mungkin perlu berbicara dengan dokter Anda.
Bau amis yang sangat kuat bisa menjadi tanda vaginosis bakteri, infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri yang berlebihan di vagina. Gejala lain termasuk terasa terbakar (terutama saat buang air kecil), gatal, dan keputihan yang tidak normal. Gejala-gejala ini harus menjadi isyarat untuk mendapatkan pendapat profesional.
Advertisement
Jaga kebersihan
Menurutnya, menjaga kebersihan dengan benar bisa mengendalikan aroma. Tapi, jangan pernah menggunakan douche atau produk penghilang bau, seperti tisu dan semprotan. Ini membuang bakteri alami di vagina Anda dan menyebabkan infeksi.
Ganti tampon atau pembalut secara teratur, kenakan pakaian dalam yang bersih dan bernapas, dan perhatikan kemungkinan infeksi. Sedikit bau tidak perlu malu, dan ingat, Anda mungkin satu-satunya yang memperhatikannya.