Sang Putra Idap Penyakit Langka, Melissa Malah Dilaporkan ke Polisi

Seorang ibu di Amerika Serikat harus menghadapi tuduhan kekerasan dari masyarakat hanya karena sang putra memiliki penyakit langka

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 12 Jun 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2019, 15:00 WIB
Ilustrasi bayi terkena penyakit langka (iStockphoto)
Ilustrasi bayi terkena penyakit langka (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Malang bagi Melissa Jaquez. Ibu dua anak ini menerima tuduhan atas penganiayaan terhadap putra remajanya yang mengalami penyakit langka dan dilaporkan ke polisi.

Marcos Jordan Burrola-Jaquez (18) mengalami dystrophic epidermolysis bullosa atau EB. Penyakit ini juga sering disebut sebagai "Anak kupu-kupu."

Penyakit langka itu terjadi karena kelainan jaringan ikat genetik yang langka membuat kulit Marcos menjadi sangat rapuh. Sedikit saja gesekan bisa membuatnya sobek atau melepuh.

Marcos tidak bisa melepaskan diri dari rasa sakit yang luar biasa. Dia bahkan tidak bisa berjalan. Akibatnya, remaja asal Kansas, Amerika Serikat ini sering tidak masuk sekolah.

Mengutip Health.com pada Rabu (12/6/2019), Melissa beberapa kali mendapat tuduhan kekerasan karena penampilan putranya. Orang-orang menganggap bahwa dirinya membakar dan menganiaya anaknya.

"Saya sangat terkejut. Itu membuat saya merasa sangat sendirian. Saya hanya tidak mengerti mengapa mereka menelepon kepolisian alih-alih mendekati kami secara langsung dan menawarkan bantuan," kata Melissa pada Daily Mail.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini


Putra yang Meninggal Karena Penyakit Tersebut

Marcos Jaquez, penderita penyakit langka asal Kansas, AS
Marcos Jaquez, penderita penyakit langka dengan kulit serapuh sayap kupu-kupu asal Kansas, AS (Screenshot GoFundMe)

Dikutip dari Mirror, Melissa ternyata sebelumnya memiliki tiga putra. Michael (22), Marcos, dan Carlos. Sayangnya, putra kedua dan ketiganya juga lahir dengan kondisi tersebut.

Carlos meninggal pada November 2013. Umurnya masih 14 pada saat itu.

"Tidak satu pun dari mereka lahir dengan kolagen yang menghubungkan dan mengikat kulit mereka. Ini berarti bahwa mereka belum pernah berjalan," kata perempuan 38 tahun ini.

Dia menceritakan, kedua putranya harus makan dari selang selama enam bulan. Menelan air liur saja bisa menyebabkan luka di kerongkongannya.

"Karena sistem kekebalan mereka terganggu, mereka tidak bisa bersekolah penuh waktu."

 


Penggemar Berat Spider-Man

Marcos Jaquez, penderita penyakit langka asal Kansas, AS
Setiap harinya, Marcos harus mengalami rasa sakit akibat kulitnya yang sangat rapuh (Screenshot GoFundMe)

Setiap harinya, Marcos berpindah dengan kursi roda. Melissa membantunya mengganti perban, menyuapinya lewat selang, serta memberinya pengobatan untuk mengatasi rasa sakit putra tersayangnya itu. Kebanyakan waktu juga dihabiskannya di dalam rumah karena gerak yang terbatas.

Meski begitu, Melissa mengungkapkan bahwa Marcos adalah anak yang kuat. Remaja yang akrab disapa 'Marky' itu diketahui memiliki kesukaan pada musik, film, binatang. Dia juga seorang penggemar berat Spider-Man.

"Marky sangat positif. Dia memiliki iman yang kuat. Akan ada saat-saat di mana dia berkata bahwa dia lelah merasa sakit dan menjadi sangat sedih. Terkadang dia berharap bisa berjalan dan berlari dengan anak-anak lain di luar."

Setelah keluar dari pekerjaannya dan benar-benar mengurus putranya, Melissa membuka sebuah akun di laman donasi bernama GoFundMe. Uang yang didapat digunakannya untuk mengurus kehidupan Marcos, termasuk pengobatannya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya