Perut Kembung dan Kentut-Kentut Sering Dialami Pramugari

Perut kembung dan kentut yang terus menerus termasuk masalah kesehatan yang dialami pramugari.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 18 Jun 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2019, 18:00 WIB
Ilustrasi Pramugari
Masalah kesehatan pramugari berupa perut kembung dan kentut. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Perut kembung menjadi permasalahan kesehatan yang dialami pramugari selama bertugas di pesawat. Kondisi tersebut dapat memengaruhi kinerja karena berujung pada buang gas. Bahkan kentut pun bisa saja terus terjadi dalam jangka waktu yang singkat.

Mantan pramugari Mandy Smith mengungkapkan permasalahan perut kembung dalam bukunya berjudul Cabin Fever. Ketika Mandy masih menjadi pramugari pemula, ia dipasangkan dengan seorang rekan pramugari yang menjelaskan bahaya terbang.

Dari rekan tersebut, Mandy mendapat rahasia bagaimana kentut ikut berpengaruh terhadap penumpang. 

"Biarkan (kentut) keluar saat berjalan menyusur bangku penumpang," saran rekan pramugari. Ini disebut crop dusting. "Seragam Anda akan berbau kentut--kami menyebutnya Eau de Boeing," tulis Mandy dalam bukunya, dikutip dari Express, Selasa (18/6/2019).

Kru kabin lainnya menambahkan, beberapa pramugari menggunakan kentut ini untuk mendapatkan kepercayaan kembali pada penumpang yang mengganggu mereka.

"Crop dusting (kentut-kentut) adalah metode yang bau. Jika seorang penumpang bersikap sangat kasar dan sulit diberi tahu, maka pramugari bisa saja kentut-kentut melewati penumpang yang mengganggu," ujar pramugari Amanda Pelva.

Singkatnya, kemarahan pramugari menghadapi penumpang juga berkaitan dengan perut kembung dan kentut terus bisa terjadi, menurut Pleva.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Gas di Usus yang Mengembang

Ilustrasi kentut (iStock)
Gas di usus mengembang. (iStock)

Ahli gizi asal London, Lily Soutter menjelaskan, masalah perut kembung dan kentut saat terbang wajar terjadi.

“Kembung dan kram sering terjadi saat kita berada di pesawat. Ini karena pengaruh tekanan udara, yang mana gas di usus akan mengembang sekitar 30 persen,” jelas Soutter.

Untuk mencegah kembung, disarankan tidak minum minuman berkarbonasi dan makanan mengandung gas. Misal brokoli, kacang-kacangan, dan bawang sebelum naik pesawat.

Kopi juga bisa memperburuk kembung. Sebaiknya pertimbangkan minum teh peppermint. Soutter juga menganjurkan makan biji chia.

“Biji chia bisa menjadi solusi cepat meningkatkan asupan serat. Cukup dua sendok makan biji chia menyediakan serat 11 gram,” tambah Soutter.

"Benih-benih kecil ini mudah dikemas masuk ke tas tangan atau koper sehingga dapat dikonsumsi sebagai camilan atau ditaburkan di atas sarapan Anda

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya