Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

64 Persen Orang di Negara Ini Akui Pura-Pura Orgasme

Hampir setengah orang Inggris mengaku pura-pura orgasme, menurut studi terbaru.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 28 Jul 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2019, 20:00 WIB
Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Inggris Studi yang dilakukan perusahaan gaya hidup intim Swedia, LELO menemukan, hampir setengah orang di Inggris telah memalsukan orgasme. Alasannya karena mereka merasa terlalu sadar diri tentang penampilan wajah mereka saat mencapai klimaks.

Perusahaan LELO bertanya kepada 4.000 pria dan wanita tentang kehidupan seks. Hasil menemukan, 64 persen orang Inggris mengaku berpura-pura orgasme. Kemudian 49 persen diantaranya malu dengan wajah mereka saat klimaks.

Ironisnya, penampilan wajah yang memalukan ketika orgasme termasuk salah satu alasan orang Inggris lain tidak mungkin mengalami orgasme.

"Orang terlalu lama berpura-pura orgasme. Sebagian besar masalahnya adalah kita masih harus menempuh jalan panjang untuk menormalkan percakapan seputar seks," kata pakar seks LELO UK, Kate Moyle, dikutip dari LaDbible, Minggu (28/7/2019).

"Banyak orang merasa di bawah tekanan untuk berpura-pura orgasme. Ya, karena mereka merasa pasangan akan mengharapkannya (orgasme)."

Untuk membantu orang merasa lebih nyaman selama orgasme, LELO akan membuka booth foto pop-up dan mendorong orang untuk menangkap wajah klimaks 'O' terbaik mereka di depan kamera. Stan foto akan dibuka di Boxpark, Shoreditch pada Rabu, 31 Juli 2019.

"Kami sangat berharap bahwa stan foto ini akan berperan membuat percakapan tentang seks, kesenangan seksual dan orgasme bergulir. Tentunya, akan meruntuhkan stigma 'berpura-pura' dan membantu orang untuk mencari tahu bagaimana bertanggung jawab terhadap kenikmatan seks lebih banyak, tanpa harus memasang wajah orgasme palsu," tambah Moyle.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Dorong Karyawan Masturbasi

Ilustrasi pria masturbasi (iStockphoto)
Perusahaan LELO UK juga dorong karyawan masturbasi. (iStockphoto)

Nama LELO terdengar familiar. Pada tahun 2018, perusahaan Skandinavia ini mengumumkan, memberi libur hampir seminggu bagi karyawannya agar mereka bisa bermasturbasi.

Empat hari libur tambahan mendorong karyawan untuk menikmati diri secara seksual dan melakukan sebanyak mungkin orgasme.

Menurut bos di LELO,, hal itu akan meningkatkan kebahagiaan karyawan, mengurangi stres, dan meningkatkan produktivitas.

Pada saat itu, juru bicara LELO UK, Rachael Nsofor, menyampaikan, pemenuhan secara seksual adalah sesuatu yang LELO UK rasakan sebagai hak asasi manusia yang mendasar dan sepenuhnya gratis.

"Dan hasil dari penelitian ini, kami dengan senang hati memperkenalkan, inisiatif baru dengan menawarkan kesempatan kepada karyawan Inggris untuk mengambil hingga empat hari libur setahun sebagai 'hari mencintai dir sendiri' (untuk masturbasi)," ujar Nsofor.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya