Joe Jonas dan Sophie Turner Kunjungi Terapis Setelah Anjingnya Mati, Kenapa?

Kehilangan hewan peliharaan seperti yang dialami pasangan Sophie Turner dan Joe Jonas ternyata tidak boleh disepelekan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 30 Jul 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2019, 13:00 WIB
Joe Jonas dan Sophie Turner
Joe Jonas dan Sophie Turner di premiere Amazon Prime Video's 'Chasing Happiness' di Regency Bruin Theatre Los Angeles, California, Amerika Serikat, 3 Juni 2019. (KEVIN WINTER / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Pasangan selebritis Joe Jonas dan Sophie Turner sedang berduka. Pasalnya, salah satu anjing kesayangan mereka yang berjenis Klee Kai Alaska, Waldo Picasso, mati setelah ditabrak mobil pada 24 Juli lalu.

Mengutip Bustle pada Selasa (30/7/2019), pasangan yang baru menikah itu lalu melaporkan kejadian tersebut pada polisi.

"Sebuah laporan polisi diajukan untuk tabrakan kendaraan bermotor yang melibatkan seekor anjing yang ditabrak di Bowery & Broome Street," kata Kepolisian New York.

TMZ memberitakan bahwa mereka sempat berkonsultasi pada terapis untuk memulihkan mental keduanya. Hal tersebut dilakukan Joe Jonas dan Sophie Turner sekitar dua hari sebelum membuat laporan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Kehilangan Hewan Peliharaan Sering Disepelekan

Joe Jonas dan Sophie Turner Resmi Menikah Di Las Vegas Setelah Billboard Music Awards 2019
Joe Jonas dan Sophie Turner (Sumber: heavy)

Dilansir dari Men's Health, kehilangan hewan peliharaan seperti yang dialami Sophie Turner dan Joe Jonas bagi beberapa orang memang terasa sangat menyedihkan.

Menurut Kaleel Sakakeeny, seorang konselor kematian hewan peliharaan, seringkali orang lain meremehkan perasaan kehilangan hewan peliharaan. Padahal, sesungguhnya itu adalah perasaan yang mendalam.

Sakakeeny mengatakan bahwa duka dan kesedihan yang dirasakan ketika kehilangan hewan peliharaan sama dengan ketika ditinggal mati orang terkasih.

"Kesedihan adalah kesedihan, kehilangan adalah kehilangan. Adalah sebuah salah paham ketika mengartikan hubungan antara seseorang dan hewan tidak bernilai seperti hubungan seseorang dengan orang lain," kata Sakakeeny.

"Kesalahpahaman besar lainnya adalah cinta antara orang dan hewan adalah lucu dan menyenangkan, tapi tidak sebanding dengan cinta di antara manusia."


Rasa Sedih hingga Setahun

Sebuah artikel di Scientific American tahun 2018 juga menegaskan bahwa kehilangan hewan peliharaan adalah pengalaman yang menghancurkan secara emosional.

"Gejala kesedihan akut setelah kehilangan hewan peliharaan bisa berlangsung dari satu hingga dua bulan, dengan gejala kesedihan bertahan hingga setahun penuh (rata-rata)," tulis penelitian tersebut.

Maka dari itu, Sakakeeny meminta mereka yang berduka karena kehilangan hewan peliharaan untuk mencoba tidak menghindari perasaan tersebut. Menurunya, itu membantu seseorang untuk tetap bergerak maju.

"Harapkan rasa sakit dan kesedihan akan surut dan mengalir dengan mengejutkan selama bertahun-tahun yang akan datang. Ketika Anda siap, bawa pulang hewan lain. Ada begitu banyak keindahan yang mencari rumah selamanya," kata Sakakeeny.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya