Deteksi dan Kenali Ciri Autisme Sedini Mungkin pada Anak

Autisme Spektrum Disorder (ASD) dapat terdeteksi pada anak di bawah 3 tahun.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Agu 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2019, 13:00 WIB
Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Liputan6.com, Jakarta Autisme Spektrum Disorder (ASD) dapat terdeteksi pada anak di bawah 3 tahun. Sebagai orangtua, penting untuk memperhatikan gerak-gerik sang buah hati. Apalagi jika Anda menyadari bahwa anak kerap tidak memberikan respons yang seharusnya ketika berinteraksi.

Dalam seminar yang mengangkat tema Kunci Agar Murid Autis Sukses di Sekolah Menengah dan Universitas, Rabu (7/8/2019), dokter spesialis anak dan konsultan neurologi anak di Rumah Sakit EMC Tangerang, Handryastuti membagikan informasi seputar cara mendeteksi autisme sedini mungkin pada anak.

 “Mungkin sepuluh atau lima belas tahun lalu autisme belum banyak yang tahu. Orangtua kalau dibilang anaknya autis, responsnya beragam. Tetapi alhamdulillah sekarang orangtua yang membawa anaknya langsung,” kata Hendry dalam acara yang digelar oleh Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) di Auditorium SCTV Tower, Jakarta itu.  

Deteksi dini dilakukan agar para orangtua dapat melakukan intervensi sedini mungkin juga. Tahap paling awal yang dapat dilakukan adalah orangtua harus mengetahui terlebih dahulu perkembangan dan interaksi sosial yang dilakukan oleh sang anak.

Berikut perilaku autisme yang dapat dideteksi oleh orangtua:

1. Sikap acuh terhadap lingkungan sekitar

Orang tua bisa melihat dari bagaimana kontak sosial yang diberikan oleh sang anak. Anak dengan autisme biasanya tidak menoleh atau memberikan kontak mata ketika dipanggil atau ditepuk.

 2. Bahasa planet

Anak usia 2 tahun biasanya sudah memiliki lebih dari 50 kosakata dan dapat menyusun kalimat terdiri dari dua kata. Jika sang anak seringkali mengeluarkan bahasa yang tidak jelas, Anda perlu untuk memberi perhatian khusus. 

 

 

Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih Gelar Seminar Penanganan Autisme
Managing Director Emtek Group, Sutanto Hartono (kanan) memberikan cenderamata pada para pembicara usai seminar Penanganan Autisme yang diselenggarakan YPP, Jakarta, Rabu (7/8/2019). Seminar bertema Kunci Agar Murid Autis Sukses di Sekolah Menengah dan Universitas. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Saksikan juga video menarik berikut

3. Bicara Spontan Tanpa Arti

Ilustrasi Anak Autisme (iStockphoto)
Autisme (iStockphoto)

Anak dengan autisme biasanya akan berbicara spontan namun tidak memiliki konteks. Seperti berbicara ketika sedang tidak ditanya oleh siapapun.

4. Tidak ada interaksi sosial

Interaksi sosial dapat berkembang mulai dari bayi. Ia dapat memberikan respons seperti tertawa dan gembira ketika diajak bermain, atau menunjuk benda yang ia inginkan.

“Ketika anak tidak memberikan respons, kita juga harus mengecek pengelihatan, stimulasi, dan pendengarannya,” ucap Hendry.

5. Repetisi

Anak dengan autisme seringkali melakukan pergerakan yang berulang-ulang dan melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsinya. Misalnya ketika sedang bermain mobil, sang anak malah menciumi mobilannya.

 

 

6. Flapping

Anak Autisme
Ilustrasi/copyright unsplash.com/karl Fredrickson

Ketika senang, anak biasanya akan tepuk tangan atau tertawa. Namun anak dengan autisme biasanya akan melakukan flapping (mengepak-kepakan lengan atau tangannyaketika senang.

 

7. Memainkan benda secara terus menerus

Anak autisme biasanya akan betah untuk memainkan sesuatu dalam waktu yang lama dan berulang-ulang. Ketika kita meminta berhenti, ia akan memberikan respons tidak senang. 

 

Penulis: Diviya Agatha

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya