Lebih dari 100 Hari Usai Mati Otak, Ibu Ini Melahirkan Bayi Perempuan

Seorang ibu mengalami mati otak setelah terserang stroke, namun keadaan itu tak membuat dokter menyerah untuk menyelamatkan nyawa bayi yang dikandungnya

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 05 Sep 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2019, 07:00 WIB
20160311-Ilustrasi Bayi-istock
Ibu ini lahirkan bayi lebih dari 100 hari usai dinyatakan mati otak (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang wanita di Republik Ceko melahirkan bayi perempuannya. Namun, kejadian tersebut tidak biasa karena anak itu lahir 117 hari usai ibunya dinyatakan mati otak.

Ibu itu melahirkan dalam proses sesar yang dibantu oleh para dokter di University Hospital Brno. Dilaporkan The Independent, berat anak itu mencapai 4,7 pon atau sekitar 2 kilogram dengan panjang 42 sentimeter

Mengutip Fox News pada Kamis (5/9/2019), wanita 27 tahun yang namanya tak diungkap ini menderita stroke dan pendarahan otak pada 21 April lalu. Usai dibawa ke rumah sakit, dia dinyatakan mati otak tak lama setelah itu.

Dokter pun segera berusaha untuk menyelamatkan nyawa bayi dalam kandungannya yang baru berusia 16 minggu itu.

"Perhatian khusus diberikan pada nutrisi untuk memastikan kebutuhan energi ibu, tetapi yang lebih penting adalah pertumbuhan dan perkembangan janin yang optimal," kata pihak rumah sakit itu dalam pernyataan resminya dikutip dari Euronews.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Lahir Ditemani Keluarga

Koma
Ibu ini lahirkan bayi lebih dari 100 hari usai dinyatakan mati otak (iStockphoto)

Para dokter memberikan wanita itu alat penopang hidup. Selain itu, kaki ibu tersebut digerakkan secara teratur agar pertumbuhan bayi ikut terangsang.

Hingga akhirnya, News 18 memberitakan bahwa 34 minggu setelah kehamilan, bayi ini lahir ditemani oleh anggota keluarga lainnya.

"Ini benar-benar kasus luar biasa, saat seluruh keluarga berdiri bersama, tanpa dukungan mereka, itu tidak akan pernah berakhir dengan cara ini," kata Pavel Ventruba, kepala ginekologi dan kebidanan di rumah sakit itu dan terlibat dalam kejadian tersebut.

Tak lama usai proses persalinan, petugas medis memutus penopang hidup wanita itu dan membiarkannya meninggal. Sementara putrinya, tinggal bersama sang ayah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya