Kanker Lidah Justru Selamatkan Jen dari Jeratan Obesitas

Kanker lidah menyelamatkan Jen dari obesitas yang dialaminya.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 17 Nov 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2019, 17:00 WIB
Ilustrasi lidah (iStockphoto)
Kanker lidah membuat Jen bersyukur karena terbebas dari obesitas. (iStockphoto)

Liputan6.com, New York Kanker lidah stadium IV justru menyelamatkan hidup Jen Costa (35) dari jeratan obesitas. Sejak menderita kanker lidah, wanita yang tinggal di New York, Amerika Serikat ini kesulitan makan sehingga berat badannya turun.

"Suatu hari, saat aku selesai memesan makanan pesan antar di telepon, muncul rasa sakit di mulut. Ada benjolan putih kecil di lidahku. Akhirnya, aku memeriksakan diri ke dokter," tutur Jen yang pada waktu itu berat badannya 293 kg dan mengenakan pakaian ukuran 9XL.

"Aku didiagnosis menderita kanker lidah stadium IV, tetapi dokter bilang aku terlalu gemuk untuk dioperasi dan radiasi."

Demi terbebas dari kanker lidah, Jen mengunjungi belasan rumah sakit di New York. Seorang dokter setuju untuk membantu ia operasi.

Melansir laman Daily Star, Minggu (17/11/2019), setelah operasi kanker lidah selama 19 jam, yang menghilangkan sebagian besar lidahnya, Jen tidak bisa mengonsumsi makanan padat. Ia harus menyesuaikan diri dengan makanan cair.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Berkah dari Kanker Lidah

[Fimela] Ilustrasi Berat Badan
Berat badan Jen turun, berkah dari kanker lidah. | unsplash.com/@happyveganfit

Pasca operasi kanker lidah, gaya hidup Jen berubah. Ia yang biasanya makan banyak dan kecanduan makan, kini tidak bisa lagi seperti itu.

“Aku serasa dijatuhi hukuman yang akhirnya menyelamatkan hidupku. Aku dulu kecanduan makan dan sering pesan makanan," ujarnya.

Kecanduan makan dimulai usai Jen mengalami kecelakaan mobil. Kecelakaan itu membuat sebagian besar waktu Jen di tempat tidur.

Tak ayal, ia memesan makanan dan makan di tempat tidur.

"Sekarang aku tidak punya pilihan. Aku tidak bisa makan (bebas dan enak) apa pun. Tuhan mengizinkanku untuk memerangi kanker lidah. Dan itu membuatku menghargai semuanya. Ya, aku terima begitu saja (kanker lidah) dalam hidup," tambah Jen.

Sebelumnya, Jen gemuk, sedih, sengsara, tertekan dan marah. Namun, kanker lidah berhasil menguatkan Jen. Kanker lidah sempat menghilangkan indera pengecap di mulut.

"Aku rindu pizza, rindu memesan masakan Tiongkok. Dan aku kehilangan bagaimana rasa ayam buatan Nenekku. Meskipun begitu, aku jauh lebih bahagia," Jen melanjutkan.


Diet Makanan Cair

Berat badan
Jen harus diet makanan cair karena kanker lidah. (Foto: unsplash)

Selama dua setengah tahun terakhir setelah operasi kanker lidah, Jen telah melakukan diet makanan cair.  Ia melihat berat badannya turun dari 293 kg menjadi 76 kg.

"Aku kehilangan kemampuan untuk mencicipi dan mengunyah sesuatu dengan benar. Tapi aku mengambil keuntungan ketika aku menderita kanker lidah. Karena aku tidak makan terlalu banyak," ucap Jen.

"Aku juga telah menjalani beberapa operasi pengangkatan kulit berlebih. Ini membantuku menurunkan berat badan. Aku belajar menghargai bagaimana rasanya menjadi benar-benar hidup. Aku hidup untuk pertama kalinya dalam hidupku."

Akibat kecelakaan mobil yang mengerikan, Jen tidak bisa berdiri. Ia harus meminta pasangannya memandikannya dalam posisi duduk di kursi.

Lutut kirinya patah dan ligamen robek menjadi dua. Ia kehilangan gerakan di bagian bawahnya selama satu tahun. Jen didera depresi sehingga membuatnya beralih ke makanan untuk kenyamanan. Hal ini mengakibatkan dirinya obesitas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya