Modul Bimbingan Perkawinan Bakal Disempurnakan

Modul bimbingan perkawinan berencana disempurnakan untuk mendukung pembekalan pranikah.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 22 Nov 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2019, 17:00 WIB
resolusi menikah tahun ini
Modul bimbingan perkawinan akan disempurnakan. Copyright unsplash.com/alvin mahmudov

Liputan6.com, Jakarta Modul bimbingan perkawinan berencana disempurnakan untuk mendukung wacana Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy tentang adanya pembekalan pranikah untuk calon pengantin baru.

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK Agus Sartono saat audiensi bersama tim Anggota Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin Kementerian Agama (Bimwin Catin Kemenag) pada Selasa, 19 November 2019.

“Kami akan sempurnakan modul bimbingan perkawinan. Kalimatnya disederhanakan agar mudah dipahami,” jelas Agus sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Jumat (22/11/2019).  

Demi mewujudkan modul bimbingan perkawinan, lanjut Agus, butuh kerjasama dengan berbagi kementerian/lembaga terkait yang terlibat dalam pembekalan bagi calon pengantin.

Sebut saja ada Kementerian Agama; Kementerian Kesehatan; Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Disesuaikan dalam Bahasa Daerah

zodiak
Modul bimbingan perkawinan disesuaikan dengan bahasa daerah. Photo by BRUNO CERVERA on Unsplash

Dalam penyempurnaan modul bimbingan perkawinan, Agus menambahkan, informasi yang disampaikan akan disesuaikan dengan bahasa daerah masing-masing. Bahkan penerapan bimbingan pranikah kelak juga berasal dari instruktur dari daerah setempat.

"Termasuk persiapan instrukturnya yang berasal dari tokoh adat setempat. Pertimbangannya, ya masih ada yang belum menguasai bahasa Indonesia," tambahnya.

"Dan masyarakat masih mau mendengarkan apa yang disampaikan tokoh adat setempat." 

Sejak awal, pemerintah memang ingin membangun ketahanan keluarga. “Kalau ketahanan keluarga terbangun, maka ketahanan nasional akan terbangun,” ujar Agus. 

Untuk pelaksanaan pembekalan calon pengantin, komponen masyarakat, seperti Muslimat NU dan PP Aisyiyah yang biasa memberikan bimbingan bagi calon pengantin diajak untuk bersinergi. “Silahkan saja, yang penting kontennya baik dan mudah dipahami,” pungkas Agus.   

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya