Liputan6.com, Jakarta Hipotermia merenggut nyawa lanjut usia (lansia) korban banjir Jakarta pada Rabu (1/1/2020). Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), lansia tersebut bertempat tinggal di Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo menyebut, nama lansia korban banjir Jakarta.
Advertisement
"Korban banjir Jakarta yang meninggal karena hipotermia, yaitu M Ali (82) dan Siti Hawa (72), yang tinggal di Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur," kata Agus dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com, Kamis (2/1/2020).
Selain itu, ada juga korban meninggal bernama Willi Surahman (tak disebut usianya berapa) yang juga tinggal di Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Ia mengalami hipotermia.
Paparan suhu dingin dalam waktu lama bisa berujung tubuh kehilangan kontrol untuk mengatur suhu panas. Jika Anda terpapar dingin karena banjir Jakarta, kehilangan panas dalam tubuh dapat terjadi 25 kali lebih cepat.
Kondisi ini disebut hipotermia, yang dapat mematikan bila korban banjir Jakarta tidak segera mendapat pertolongan.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Lansia Rentan Hipotermia
Menurut dokter Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter, masyarakat yang tengah berada di wilayah bercuaca ekstrem atau yang terdampak banjir bandang dapat mengalami hipotermia. Orang lansia termasuk kelompok rentan didera hipotermia
Ini dipengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu, dan rasa dingin akan berkurang. Pada kondisi hipotermia akut, beberapa lansia bahkan tidak dapat berbicara dan menggerakkan tubuh saking kedinginan.
Lansia yang terus-menerus terkena air dan udara dingin memiliki gejala hipotermia berupa menggigil. Kondisi ini terjadi sebagai mekanisme tubuh melawan suhu ekstrem, napas menjadi pendek dan lambat, denyut nadi melemah, bicara meracau, lemas serta mulai kehilangan kesadaran.
Advertisement
Terhindar dari Hipotermia
Agar terhindar dari hipotermia saat banjir, Dyan memberikan saran, sebagai berikut:
1. Selalu kenakan jaket atau pakaian berlapis di dalam maupun di luar rumah. Semakin lama Anda berada di luar rumah, berarti makin tebal pakaian yang dibutuhkan.
2. Hindari berada di dalam air banjir terlalu lama. Bila kondisi mengharuskan Anda berada di dalam air banjir, setidaknya jangan langsung terpapar tubuh. Gunakan mantel anti air dan sepatu boot.
3. Jika memang tidak harus keluar ruangan, usahakanlah berada di dalam rumah saja sambil mengonsumsi minuman atau makanan hangat. Tujuannya agar kondisi tubuh tetap terjaga.
"Usahakan tubuh selalu dalam keadaan hangat dengan mengenakan jaket serta minumlah minuman hangat berkhasiat secara rutin, seperti wedang jahe. Bila perlu, konsumsi vitamin C agar daya tahan tubuh meningkat dan tak mudah sakit," tulis Dyan, dikutip dari laman KlikDokter.
Â