WN Tiongkok di Jepang Dilaporkan Terjangkit Virus Baru Asal Wuhan

Virus baru yang mewabah di Wuhan, Tiongkok ditemukan di Jepang.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 16 Jan 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2020, 16:00 WIB
Ilustrasi Sakit Flu dan Demam
Ilustrasi Sakit Flu dan Demam (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Setelah Thailand, Jepang melaporkan ditemukannya koronavirus baru yang menggegerkan Wuhan, Tiongkok beberapa waktu lalu. Kasus ini dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Jepang pada hari Kamis waktu setempat.

Kemenkes Jepang mengabarkan bahwa seorang warga Tiongkok tersebut sempat melakukan perjalanan dari Wuhan. Pria usia 30-an ini diketahui menetap di Prefektur Kanagawa.

Dilansir dari Japan Times pada Kamis (16/1/2020), pria ini kembali dari Wuhan pada 6 Januari dan sempat dirawat pada 10 Januari. Kementerian menyatakan bahwa pasien ini telah dipulangkan pada hari Rabu kemarin.

Kemenkes Jepang menyatakan bahwa pria ini belum pernah ke pasar makanan laut di Wuhan, tempat awal ditemukannya koronavirus jenis baru ini. Kemungkinan, dia melakukan kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi virus tersebut.

Tidak ada kasus lain yang ditemukan di negeri matahari terbit itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Cuci Tangan dan Tindakan Pencegahan

Ilustrasi virus.
Ilustrasi virus (iStockphoto)

Kejadian ini membuat Kemenkes Jepang mengeluarkan pesan pada warganya untuk melakukan cuci tangan dan tindakan pencegahan lain pada penyakit serupa flu biasa.

Masyarakat yang baru saja mengunjungi Wuhan dan mengalami demam atau batuk juga diminta memakai masker dan mengunjungi pelayanan medis.

Investigasi soal penyebaran virus ini masih dilakukan. Maria Van Kerkhove dari unit penyakit darurat Badan Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ada kemungkinan transmisi antar manusia namun terbatas dan berpotensi terjadi dalam keluarga.

"Tapi sekarang sangat jelas bahwa kita tidak memiliki penularan dari manusia ke manusia yang berkelanjutan," kata Van Kerkhove seperti dikutip dari Live Science.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya