Menyiasati Rumah di Gang Kecil agar Matahari Masuk dan Terbebas dari TBC

Memiliki rumah yang sehat, dengan membiarkan sinar matahari masuk secara leluasa, dapat membantu seluruh penghuni rumah terbebas dari penyakit menular seperti tuberkulosis (TB atau TBC).

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 29 Jan 2020, 19:00 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2020, 19:00 WIB
Desain contoh rumah sehat bebas TBC
Desain contoh rumah sehat (Aditya Eka/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Memiliki rumah yang sehat, dengan membiarkan sinar matahari masuk secara leluasa, dapat membantu seluruh penghuni rumah terbebas dari penyakit menular seperti tuberkulosis (TB atau TBC).

Menurut Kepala Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Jawa Barat, drg Maya Marinta Montain M Kes Mycobacterium tuberkulosis bakteri penyebab TBC dapat mati sendiri kalau terpapar sinar matahari. 

"Kalau rumahnya sehat, kecil kemungkinan untuk kena. Kalau misalnya kena, akan cepat pula bakteri tuberkulosis-nya itu terbunuh," kata Maya di Garut pada Selasa, 28 Januari 2020.

Itu mengapa saat merenovasi rumah salah satu pasien tuberkulosis yang sudah dinyatakan sembuh di Garut bernama Nurdin, 37 tahun, tim dari Yayasan Arsitektur Hijau Nusantara (Yahintara) memastikan bahwa rumahnya harus memiliki banyak jendela.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Berikut Ini:


Tips rumah sehat

Contoh desain rumah sehat
Desain contoh rumah sehat (Aditya Eka/Liputan6.com)

"Sebenarnya, kalau mau mudah, bangun rumah ke arah timur, ke arah datang sinar matahari," kata Ketua Yahintara Ruli Oktavian ST IAI.

Ruli mengatakan bahwa siapa saja yang belajar ilmu arsitektur mengetahui bahwa matahari harus diserap sampai pukul 12.00 siang. Terlebih di Indonesia, yang bisa mendapatkan sinar matahari secara cuma-cuma.

Sementara itu, saat merenovasi rumah Nurdin yang kebetulan berada di gang sempit dan padat penduduk di kawasan Kampung Bentar Girang, Kelurahan Kota Wetan, Kecamatan Garut pada Ramadan 2017, Yahintara fokus membuat rumah itu jadi tinggi.

"Kita bangun ke atas, agar udara masuk dari bagian depan, belakang rumah, maupun atas rumah," katanya.

"Terlebih rumahnya pak Nurdin ini di tengah-tengah, terjepit, makanya kami bikin naik, semuanya masuk dari depan," Ruli menjelaskan

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya