Tanggapan WHO Soal 4 Mitos Virus Corona

WHO menanggapi beberapa mitos terkait virus corona yang beredar

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 02 Feb 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2020, 16:00 WIB
Kesiapan Indonesia Hadapi Virus Corona
Petugas mengenakan bersiap memeriksa pelajar Indonesia yang kembali dari China dalam karantina di sebuah rumah sakit di Banda Aceh (29/1/2020). Indonesia mengirim tim evakuasi untuk memulangkan kebanyakan mahasiswa yang belajar di wilayah yang dilanda virus corona. (AFP/Chaideer Mahyuddin)

Liputan6.com, Jakarta Kasus wabah novel coronavirus atau virus corona di Tiongkok dan beberapa negara lain juga memunculkan beberapa mitos-mitos terkait penyebaran infeksi virus ini.

Beberapa waktu lalu, sempat muncul hoaks yang menyatakan bahwa virus corona mampu disembuhkan denganb bawang putih dan mampu menyebar lewat ponsel buatan Tiongkok. Keduanya dibantah.

Baru-baru ini, Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) juga mengeluarkan beberapa bantahan terkait mitos seputar virus corona. Dikutip dari laman resminya pada Minggu (2/2/2020), berikut ini beberapa mitos tersebut?

1. Bisakah Hewan Peliharaan Menyebarkan Novel Coronavirus?

Ada beberapa yang beranggapan bahwa hewan peliharaan juga bisa menyebarkan virus yang disebut dengan 2019-nCoV ini. Namun, WHO menyatakan belum ada bukti bahwa hewan peliharaan seperti anjing atau kucing bisa menjadi perantaranya.

"Namun, mencuci tangan memakai sabun dan air setelah berkontak dengan hewan peliharaan adalah ide yang selalu baik," kata WHO.

"Ini melindungi Anda terhadap berbagai bakteri pada umumnya seperti E.coli dan Salmonella yang dapat berpindah di antara hewan peliharaan dan manusia."

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Usia Pengaruhi Infeksi?

Antisipasi Virus Corona, Jepang Pantau Pelancong Asal China
Petugas karantina membenarkan kamera termografi ekstra untuk memantau para pelancong dari Wuhan China dan kota-kota lain di Bandara Internasional Narita, Narita, Tokyo, Kamis (23/1/2020). Jepang meningkatkan pengamanan untuk mewaspadai penyebaran virus corona asal China. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

2. Apakah Virus Corona Lebih Berpengaruh pada Orang Tua, Bagaimana dengan yang Lebih Muda?

WHO menyatakan bahwa semua orang di segala usia bisa terinfeksi oleh novel coronavirus. Mereka yang berusia lebih tua dan memiliki kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti asma, diabetes, dan penyakit jantung, kemungkinan lebih rentah terkena sakit parah akibat virus ini.

"WHO merekomendasikan orang-orang dari segala usia untuk mengambil langkah-langkah melindung diri dari virus, misalnya dengan mengikuti kebersihan tangan yang baik dan kebersihan pernapasan yang baik."

Pengobatan Khusus Infeksi Novel Coronavirus?

Simulasi Penanganan Virus Corona
Sejumlah tim medis RSUD dr Moewardi Solo sedang melakukan simulasi kesiapan penanganan pasien tertular virus corona.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

3. Apakah Antibiotik Efektif untuk Mencegah dan Mengobati Infeksi Virus Corona?

Dengan tegas WHO menyatakan bahwa antibiotik tidak efektif bekerja melawan virus hanya bakteri. "Virus corona baru (2019-nCoV) adalah virus dan, oleh karena itu, antibiotik tidak boleh digunakan sebagai sarana pencegahan atau pengobatan," kata WHO.

Walau begitu, apabila pasien infeksi novel coronavirus juga terkena infeksi bakteri, pengobatan antibiotik juga bisa diberikan.

4. Apakah Ada Pengobatan Khusus untuk Mencegah dan Mengobati Virus Corona?

"Sampai saat ini, tidak ada obat khusus yang disarankan untuk mencegah atau mengobati virus corona baru ini (2019-nCoV)," kata WHO.

Namun, mereka yang terinfeksi virus harus menerima perawatan yang tepat untuk meredakan dan mengobati gejalanya. Bagi pasien yang berada dalam kondisi parah, harus mendapatkan perawatan suportif secara optimal.

"Beberapa perawatan spesifik sedang diselidiki dan akan diuji melalui uji klinis."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya