Liputan6.com, Jakarta - Otak dapat terhubung untuk mempercayai informasi secara otomatis, bahkan jika itu hoaks. Ketika mendengar informasi baru, fakta-fakta baru tersebut tidak mengesampingkan apa yang sudah kita ketahui sebelumnya.
Munculnya hoaks hadir dari informasi baru dan lama yang hidup bersama dalam pikiran seseorang, dan beberapa faktor menentukan informasi mana yang akan dipakai ketika suatu situasi muncul.
Baca Juga
Sekalipun terbiasa mengetahui kebenaran informasi, otak tetap dapat mengulang informasi palsu yang bertentangan dengan fakta. Hal ini terjadi karena informasi tersebut lebih segar di masuk pikiran, dan ingatan jangka pendek lebih mudah bagi otak kita untuk diakses daripada fakta yang sudah didengar lebih lama.
Advertisement
Diwartakan dari The Healthy, profesor psikologi dan pendidikan di Universitas Northwestern, David Rapp menuturkan bahwa seseorang harus berpikir lebih jauh untuk dapat mengingat pengetahuan sebelumnya, sehingga orang akan sering mengabaikan fakta-fakta yang mendukung informasi hoaks.
Simak Video Menarik Berikut:
Perlu mengecek informasi mencurigakan
Seseorang juga cenderung untuk mempertimbangkan fakta yang tampaknya lebih masuk akal. Seringkali, hal itu berarti mereka lebih cocok dengan apa yang ingin mereka percayai, yang dapat menjelaskan mengapa orang percaya kepada informasi yang hoaks.
Segala sesuatunya menjadi lebih rumit ketika informasi tersebut merupakan campuran antara benar dan salah. "Itu menambah kerumitan lain, yaitu kita menyandingkan informasi yang merupakan campuran antara benar dan salah,” kata Rapp, yang menerbitkan artikel mengenai informasi hoaks dalam jurnal Current Directions in Popular Science.
Menurut Rapp, dengan semua informasi yang hoaks, perlu upaya ekstra untuk mengecek informasi yang sekiranya mencurigakan.
“Cari sumber terpercaya yang mendukung apa yang mereka katakan dengan data, kutipan, dan bukti lainnya,” kata Rapp. Dia melanjutkan, "Dengan kemudahan di Internet, tidak ada alasan untuk tidak melakukannya.”.
Penulis: Lorenza Ferary
Advertisement