Cegah Virus Corona, Prancis Larang Acara yang Dihadiri Lebih dari Seribu Orang

Prancis menyatakan larangan terhadap kegiatan yang dihadiri seribu orang untuk mencegah penyebaran virus corona

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 10 Mar 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2020, 08:00 WIB
Museum Louvre Paris Ditutup
Turis berdiri di luar museum Louvre di Paris, Prancis pada Minggu (1/3/2020). Louvre, museum yang paling banyak dikunjungi di dunia, ditutup sementara untuk pengunjung setelah para staf menolak bekerja di tengah kekhawatiran terjangkit virus corona tipe baru, Covid-19. (AP/Rafael Yaghobzadeh)

Liputan6.com, Jakarta Prancis melarang semua kegiatan atau acara yang melibatkan lebih dari seribu orang. Hal ini diberlakukan mulai Minggu waktu setempat demi mencegah penyebaran infeksi Virus Corona atau COVID-19.

Dikutip dari France24 pada Senin (9/3/2020), keputusan ini diambil usai pertemuan darurat yang dilakukan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan beberapa jajarannya.

Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran mengatakan bahwa kewaspadaan Virus Corona di negara tersebut berada di tahap dua. Di sini pemerintah fokus melindungi masyarakat dengan langkah-langkah tertentu, termasuk larangan pertemuan publik yang melibatkan lebih dari seribu orang.

Namun, ada beberapa kegiatan yang masih diperbolehkan, khususnya terkait dengan kehidupan bernegara seperti pemilihan kepala daerah yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat beserta acara-acara lain.

"Demo, ujian, dan transportasi umum dapat dibebaskan dari larangan pertemuan besar karena mereka 'berguna bagi kehidupan bernegara,'" kata Veran seperti dikutip dari Fox News. Daftar kegiatan yang diperbolehkan rencananya akan dikeluarkan oleh pemerintah terkait.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Prioritas Perlambat Penyebaran

Prancis hingga Maroko Pulangkan Warganya dari Wuhan
Penumpang mengambil barang bawaan mereka saat turun dari pesawat kargo di Bandara Etimesgut, Ankara, Turki, Sabtu (1/2/2020). Turki memulangkan warganya dari Wuhan menyusul wabah virus corona di kota tersebut. (Photo by Adem ALTAN/AFP)

Sebelumnya, pemerintah Prancis dilaporkan telah melarang pertemuan yang dihadiri lebih dari lima ribu orang di tempat-tempat tertentu. Kebijakan ini diperkirakan akan berdampak pada berbagai acara olahraga dan hiburan.

Veran menambahkan, mereka juga akan merekrut pensiunan tenaga medis beserta mahasiswa kedokteran untuk membantu penanganan infeksi yang meningkat.

"Prioritas kami adalah melakukan segalanya untuk memperlambat penyebaran virus di wilayah nasional kita," kata Veran.

Data yang dihimpun dari peta sebaran COVID-19 Johns Hopkins CSSE, hingga Senin, 9 Februari 2020, pukul 11.52, terdapat 1.209 kasus positif virus corona di Prancis dengan 19 orang meninggal dan 12 dinyatakan sembuh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya