Liputan6.com, Jakarta Prancis melarang semua kegiatan atau acara yang melibatkan lebih dari seribu orang. Hal ini diberlakukan mulai Minggu waktu setempat demi mencegah penyebaran infeksi Virus Corona atau COVID-19.
Dikutip dari France24 pada Senin (9/3/2020), keputusan ini diambil usai pertemuan darurat yang dilakukan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan beberapa jajarannya.
Baca Juga
Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran mengatakan bahwa kewaspadaan Virus Corona di negara tersebut berada di tahap dua. Di sini pemerintah fokus melindungi masyarakat dengan langkah-langkah tertentu, termasuk larangan pertemuan publik yang melibatkan lebih dari seribu orang.
Advertisement
Namun, ada beberapa kegiatan yang masih diperbolehkan, khususnya terkait dengan kehidupan bernegara seperti pemilihan kepala daerah yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat beserta acara-acara lain.
"Demo, ujian, dan transportasi umum dapat dibebaskan dari larangan pertemuan besar karena mereka 'berguna bagi kehidupan bernegara,'" kata Veran seperti dikutip dari Fox News. Daftar kegiatan yang diperbolehkan rencananya akan dikeluarkan oleh pemerintah terkait.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Prioritas Perlambat Penyebaran
Sebelumnya, pemerintah Prancis dilaporkan telah melarang pertemuan yang dihadiri lebih dari lima ribu orang di tempat-tempat tertentu. Kebijakan ini diperkirakan akan berdampak pada berbagai acara olahraga dan hiburan.
Veran menambahkan, mereka juga akan merekrut pensiunan tenaga medis beserta mahasiswa kedokteran untuk membantu penanganan infeksi yang meningkat.
"Prioritas kami adalah melakukan segalanya untuk memperlambat penyebaran virus di wilayah nasional kita," kata Veran.
Data yang dihimpun dari peta sebaran COVID-19 Johns Hopkins CSSE, hingga Senin, 9 Februari 2020, pukul 11.52, terdapat 1.209 kasus positif virus corona di Prancis dengan 19 orang meninggal dan 12 dinyatakan sembuh.
Advertisement