Peneliti Latih Anjing untuk Mengendus COVID-19 pada Manusia

Universitas-universitas di Pennsylvania dan Inggris melatih anjing-anjing untuk mengendus adanya virus corona baru.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 04 Mei 2020, 09:57 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2020, 09:00 WIB
Anjing Jenis Shetland Sheepdog
Anjing Shetland Sheepdog (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Universitas-universitas di Pennsylvania dan Inggris melatih anjing-anjing untuk mengendus adanya virus corona baru. Para ahli mengatakan, hal itu bisa jadi bentuk revolusi screening bagi penyakit COVID-19.

Anjing-anjing yang telah dilatih itu akan men-screening orang-orang di bandara, tempat-tempat bisnis, serta rumah sakit-rumah sakit guna mencegah penyebaran patogen. Hal itu diungkap oleh para peneliti di University of Pennsylvania dan London School of Hygiene & Tropical Medicine.

Kepala departemen kontrol penyakit London School of Hygiene & Tropical Medicine James Logan mengatakan keberadaan anjing-anjing itu bisa merevolusi respons kita terhadap COVID-19.

Sebelumnya, para peneliti di sekolah kedokteran itu menunjukkan bahwa anjing bisa mengidentifikasi penyakit malaria pada manusia. Dan kini mereka berharap bisa melatih enam anjing yang bisa mengendus keberadaan COVID-19 di bandara di Inggris, melansir laman New York Post.

"Masing-masing anjing bisa memonitor hingga 250 orang per jam," ujar Logan. "Kami secara simultan mengerjakannya dalam satu bentuk untuk kemudian meningkatkannya sehingga bisa diterapkan di negara-negara lain, pada pintu-pintu masuk mereka, termasuk bandara."

 

Simak Video Menarik Berikut Ini

Ada 8 Anjing yang Dilatih

Ada delapan anjing Labrador yang telah mulai dilatih di University of Pennsylvania untuk mengidentifikasi aroma, dikutip Washington Post. Anjing-anjing itu kemudian akan dilatih dengan menggunakan sampel urine serta air liur (saliva) dari pasien yang positif maupun negatif COVID-19.

"Kami tidak tahu bahwa ini akan benar-benar menyangkut aroma virus itu, atau respons pada virus, atau kombinasi keduanya," ujar direktur Working Dog Center di Penn's School of Veterinary Medicine Cynthia Otto.

Menurutnya, anjing-anjing itu tak peduli apa aroma itu. Yang mereka pelajari adalah ada yang berbeda dari sampel dibandingkan tentang sampel itu sendiri.

Tahapan akhir dan paling sulit dari pelatihan itu adalah mengajari anjing-anjing untuk mengendus virus pada manusia.

"Itu akan menjadi bukti berikutnya dari konsep: Bisakah kami melatih mereka untuk mengidentifikasi virus ketika seseorang mengidapnya dan pergerakan orang itu?" ujar Otto.

Permintaan akan anjing yang bisa mengendus virus sangat tinggi di AS. Para ilmuwan dan dokter mungkin akan menggunakan apa yang mereka pelajari dari hewan ituk menciptakan sebuah hidung elektronik atau sensor untuk mengidentifikasi patogen.

Di masa lalu, anjing-anjing pernah dilatih untuk mendeteksi malaria, kanker, hingga bakteri yang mematikan jeruk di Florida.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya