Liputan6.com, Jakarta PT Bio Farma (Persero) sedang bersiap melakukan uji klinis vaksin COVID-19 dari Tiongkok. Bio Farma bekerja sama dengan perusahaan biofarmasi Sinovac Ltd asal Tiongkok yang tengah mengembangkan vaksin dan memasuki fase uji klinis tahap kedua.
Advertisement
"Kami bekerja sama dengan Sinovac dari Tiongkok. Saat ini, (vaksin COVID-19 Sinovac) sudah memasuki fase 2 uji klinis," ungkap R&D Integration Manager PT Bio Farma, Neni Nurainy saat sesi webinar Apa Kabar Vaksin COVID-19? kemarin (10/6/2020).
"Sekarang, kami menunggu hasil uji klinis fase 2 dari mereka. Kemudian (setelah uji klinis fase 2 berhasil), kami akan impor (vaksin COVID-19) itu dari Tiongkok. Selanjutnya, kami akan lakukan uji klinis fase 3 di Indonesia."
Neni menyebut, uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 dari Sinovac Tiongkok di Indonesia akan dilakukan sekitar Juli atau Agustus 2020.
"Tentunya, soal uji klinis ini atas izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan," lanjutnya.
Kategori Inactivated Virus
Vaksin COVID-19 Sinovac yang akan diuji klinis di Indonesia termasuk kategori inactivated virus. Artinya, vaksin tersebut dikembangkan dari virus Corona yang sudah dilemahkan atau dimatikan.
Lantas mengapa Bio Farma tertarik pada vaksin COVID-19 inactivated virus milik Sinovac?
"Kami dengan Tiongkok berada dalam satu network (jejaring) pengembangan vaksin. Kenapa kami tertarik inactivated virus? Ya, kami punya akses teknologi (pengembangannya) ke situ (pengembangan inactivated virus)," lanjut Neni.
"Kemudian vaksin juga sudah dikerjakan dan kapasitasnya sudah siap di Tiongkok. Intinya, vaksinnya dinilai yang paling siap dan juga di Bio Farma sendiri untuk inactivated virus, fasilitas investasi sudah tersedia."
Dengan demikian, Bio Farma sudah siap untuk mempercepat pengembangan vaksin COVID-19 dari Sinovac. Ke depan, Bio Farma berharap vaksin tersebut dapat segera diproduksi massal di Indonesia.
Advertisement