Hadapi Bonus Demografi 2045, Jawa Barat Bangun Generasi Unggul yang Serba Juara

Fokus Jawa Barat membangun generasi unggul yang serba juara.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 20 Agu 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2020, 11:00 WIB
FOTO: Penerapan Pembelajaran Tatap Muka Sekolah di Bandung
Guru mengenakan masker saat mengajar siswa SD secara tatap muka di Sekolah Islam Ibnu Aqil Ibnu Sina, Soreang, Bandung, Jawa Barat, Rabu (5/8/2020). Indonesia akan mengizinkan sekolah di zona hijau COVID-19 melakukan pembelajaran tatap muka di bawah protokol kesehatan yang ketat. (Xinhua/Septianjar)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupaya membangun generasi unggul yang serba juara. Hal ini dilakukan sesuai visi Jawa Barat, yakni Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin Dengan Inovasi dan Kolaborasi.

Apalagi jumlah penduduk Jawa Barat termasuk terbanyak. Sampai tahun 2018, jumlah penduduk Jawa Barat mencapai 49.316.712 orang atau sekitar 18,37 persen penduduk secara nasional. 

"Jumlah penduduk ini tentu memegang peran yang sangat besar, baik anak-anak perempuan maupun laki-laki. Ini juga berkaitan terhadap ketahanan keluarga," ucap Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pemerintah Provinsi Jawa Barat Poppy Sophia Bakur saat sesi webinar Keluargaku, Indonesiaku, Selasa (18/8/2020).

"Karena kalau kita kaitkan dengan visi Jawa Barat, akan melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan yang sangat tinggi. Hampir 20 persen jumlahnya dari penduduk Indonesia. Ke depan diharapkan menjadi pemimpin-pemimpin, baik lokal ataupun secara nasional."

Melihat potensi besar jumlah penduduk Jawa Barat, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil fokus mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas. Fokus ini juga sebagai persiapan menghadapi bonus demografi pada 2045. 

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Pendidikan untuk Semua

FOTO: Penerapan Pembelajaran Tatap Muka Sekolah di Bandung
Siswa SMA menerapkan jarak sosial saat pembelajaran tatap muka di Sekolah Islam Ibnu Aqil Ibnu Sina, Soreang, Bandung, Jawa Barat, Rabu (5/8/2020). Indonesia akan mengizinkan sekolah di zona hijau COVID-19 melakukan pembelajaran tatap muka di bawah protokol kesehatan yang ketat. (Xinhua/Septianjar)

Seluruh aspek pembangunan di Jawa Barat, dari pendidikan sampai ekonomi harus jadi juara. Setiap kegiatan dalam pembangunannya pun diupayakan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.

"Dari aspek pembangunan yang ada terkait peningkatan kapasitas menuju generasi unggul. Seperti nilai-nilai pendidikan, ada pendidikan non-formal yang diperuntukkan untuk perempuan yang berada di desa," ujar Poppy.

"Sehingga saat melakukan pembelajaran jarak jauh dilakukan secara bertahap. Kami melakukan pembelajaran bertahap jarak jauh dari provinsi, kabupaten/kota sampai ke kecamatan. Dan perlu disampaikan kepada masing-masing 100 orang perempuan di desa."

Salah satu upaya di atas merujuk bahwa perempuan harus tetap memeroleh pendidikan, yang mana kelak dia akan menjadi calon ibu dan melahirkan generasi selanjutnya.

"Yang pasti Pak Ridwan Kamil fokus mempersiapkan generasi unggul. Pendidikan, kesehatan, dan ekonomi diupayakan mendekatkan generasi milenial, sehingga mobilitas lebih dinamis dan dibekali persiapan untuk memasuki jenjang pernikahan," lanjut Poppy.

Sekolah - Layanan Kesehatan Juara

Petugas Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat mengambil sampel dahak dan lendir tenggorokan hidung (swab test) anggota Klaster GBI Lembang, di Kota Bandung
Aktivitas petugas Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat saat mengambil sampel dahak dan lendir tenggorokan hidung (swab test) anggota Klaster GBI Lembang, di Kota Bandung, Minggu (29/3/20) lalu.

Strategi meningkatkan ketahanan keluarga dan kesetaraan gender juga menjadi indikator kinerja utama Ridwan Kamil. Indeks pembangunan gender dan pemberdayaan gender di Jawa Barat masih terdapat gap antara pendidikan laki-laki dan perempuan.

"Jadi, laki-laki itu masih di atas perempuan. Yang perlu dibanggakan di Jawa Barat berkaitan dengan kesehatan. Dalam hal ini usia harapan hidup perempuan lebih tinggi daripada laki-laki," jelas Poppy.

"Berbagai permasalahan mengemuka di Jawa Barat terkait akses pendidikan. Pendidikan diperuntukan untuk semuanya, laki-laki dan perempuan. Desentralisasi pelayanan kesehatan, pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi, pengembangan destinasi dan infrastruktur pendidikan untuk konektivitas wilayah."

Prioritas pembangunan di daerah masing-masing di Jawa Barat pun harus bergerak maju demi mewujudkan generasi unggul. 

"Contohnya, ada sekolah juara, juara olahraga, dan juara-juara yang memunculkan generasi-generasi muda. Layanan kesehatan juga juara, perempuan juara. Kemudian ekonomi kuat berbasis inovasi milenial juara, juara wirausaha, juara ekonomi kreatif dan ekonomi," pungkas Poppy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya