Jokowi: Pakai Masker Adalah Kunci Penanganan COVID-19 Sebelum Ada Vaksin

Pemakaian masker adalah kunci utama penanganan COVID-19.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 24 Agu 2020, 21:22 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2020, 21:22 WIB
Presiden Jokowi dalam rapat terbatas. (Foto: Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi dalam rapat terbatas. (Foto: Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai promosi pemakaian masker belum terlalu terasa di masyarakat. Padahal, pemakaian masker adalah kunci penekanan kasus COVID-19 sebelum vaksin ditemukan.

"Sekali lagi saya ingatkan, kuncinya sebelum vaksin disuntikkan ke masyarakat itu pakai masker. Kuncinya yang paling penting ya pemakaian masker," kata Jokowi dalam Rapat Terbatas bersama para menteri di Istana Merdeka pada Senin, 24 Agustus 2020.

Jokowi pun meminta kepada para menteri untuk mengajak seluruh jajarannya dan masyarakat disiplin memakai masker. Hal ini bukan hanya berpengaruh dalam pengendalian jumlah kasus COVID-19, penggunaan masker meningkatkan citra baik di dunia usaha. Itu artinya bisa menggerakan roda perekonomian.

"Ini bisa memperkuat kepercayaan pasar, dunia usaha, terkait cara-cara yang kita lakukan," kata Jokowi dipantau dari YouTube Sekretariat Kabinet.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perkembangan Vaksin

Vaksin corona
Menanti vaksin COVID-19./ cottonbro from Pexels

Di kesempatan yang sama, Jokowi juga menyampaikan bahwa Indonesia telah memiliki persediaan vaksin COVID-19 sebesar 290-340 juta pada 2021.

"Sampai akhir 2020, kita akan dapat 20-30 juta (dosis vaksin COVID-19). Lalu, sampai akhir 2021 kita akan dapat 290 jtua. itu jumlah yang sangat besar," tutur Jokowi.

Dalam keterangan pers lanjutan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa hasil kunjungan ke China dan Uni Emirat Arab untuk pengadaan vaksin mendapatkan hasil komitmen mendapatkan 290-340 juta dosis.

"Jadi, untuk jangka pendek di akhir 2020 ada 20-30 juta vaksin, lalu di 2021 ada 290-340 juta vaksin," kata Retno. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya