RS Rujukan COVID-19 Jakarta Terisi 70 Persen, Kemenkes: Beberapa ICU Penuh

Meski begitu, masih ada beberapa rumah sakit rujukan COVID-19 yang tidak terisi penuh.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 11 Sep 2020, 20:23 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2020, 20:23 WIB
Ilustrasi rumah sakit/Pixabay StockSnap
Ilustrasi rumah sakit/Pixabay StockSnap

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan RI mengatakan bahwa beberapa waktu terakhir terjadi peningkatan jumlah pasien COVID-19 yang signifikan di DKI Jakarta. Hal tersebut membuat kapasitas rumah sakit rujukan COVID-19 sudah terisi sekitar 70 persen. Lalu, ada beberapa ruangan rumah sakit yang penuh seperti isolasi dan ICU.

"Memang ada beberapa rumah sakit yang kondiri ruang isolasi terisi 100 persen atau tidak ada bed yang kosong. Ada juga rumah sakit yang ICU penuh," kata Plt Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Abdul Kadir dalam temu media via daring pada Jumat (11/9/2020).

Meski begitu, Kadir mengatakan hal tersebut tidak terjadi di semua rumah sakit rujukan COVID-19. "Masih ada yang kosong."

Salah satu upaya menyiapkan ruangan bagi pasien COVID-19 dengan memindahkan pasien kondisi yang lebih ringan ke Wisma Atlet. Sehingga pasien COVID-19 yang dirujuk di rumah sakit rujukan COVID-19 digunakna pasien kondisi sedang hingga berat seperti disampaikan Direktur Mutur dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Farichah Hanum.

"Yang ringan-ringan di RS digeser, dirujuk ke Wisma Atlet yang memang untuk merawat pasien gejala ringan hingga sedang," kata Hanum di kesempatan yang sama.

 

FOTO: Kesibukan Tim Medis Bawa Pasien COVID-19 ke Wisma Atlet
Petugas jaga mengecek data pasien COVID-19 yang dibawa petugas medis di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pemerintah menyiapkan 2.700 tempat tidur di RSD Wisma Atlet untuk merawat pasien COVID-19 dengan kondisi sedang dan ringan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Kondisi RS Rujukan COVID-19 di Indonesia

Kadir mengatakan bahwa ketersediaan tempat tidur di rumah sakit rujukan COVID-19 di Indonesia snagat dinamis. 

"Dalam hitungan detik, menit, dan jam bisa berubah. Jumlah pasien yang keluar dan masuk amat dinamis," kata Kadir.

Pria yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama RS Dharmais ini juga menyampaikan pasien konfirmasi COVID-19 dengan gejala ringan bisa melakukan isolasi mandiri di rumah.

"Bagi yang mampu isolasi mandiri di rumah kami harapkan isolasi mandiri di rumah, tentunya di bawah pengawasan puskesmas terdekat," katanya.

Infografis DISIPLIN Protokol Kesehatan Harga Mati

Infografis DISIPLIN Protokol Kesehatan Harga Mati
Infografis DISIPLIN Protokol Kesehatan Harga Mati (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya