Anies Baswedan: Tes COVID-19 di DKI Jakarta Sudah Lampaui Standar WHO

Gubernur Anies Baswedan mengatakan, tes secara massal merupakan upaya untuk mendeteksi kasus COVID-19 dengan lebih awal

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 14 Sep 2020, 14:12 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2020, 16:00 WIB
Swab Test  Pasar Karang Anyar
Petugas medis melakukan tes usap (swab test) ke pedagang Pasar Karang Anyar di Jakarta, Kamis (26/6/2020). Tes swab dengan metode PCR dilakukan secara masif setelah adanya pelonggaran PSBB, terutama di wilayah yang berpotensi tinggi menjadi tempat penularan Covid-19. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa tingkat pengujian terkait SARS-CoV-2 atau tes COVID-19 di Ibu Kota telah melampaui standar World Health Organization (WHO).

"Di Jakarta, kegiatan testing dilakukan secara masif. Karena kebijakan kita adalah mendeteksi kasus-kasus COVID seawal mungkin," kata Anies dalam konferensi pers dari Balai Kota pada Minggu (13/9/2020).

Anies mengatakan, di seluruh Indonesia, sebanyak 1,49 juta tes PCR untuk COVID-19 telah dilakukan. Sementara, hingga 11 September kemarin, DKI Jakarta telah melakukan tes pada lebih dari 732 ribu penduduk.

Secara rinci, dalam data yang diterima Health Liputan6.com, jumlah tes PCR di DKI Jakarta mencapai 732.711 orang baru.

Adapun, jumlah tes tersebut merupakan pemeriksaan terhadap orang, bukan pengujian spesimen (karena adanya pengulangan) serta bukan termasuk pemeriksaan cepat atau rapid test.

Dalam pemaparannya, Anies mengatakan bahwa masifnya pemeriksaan adalah upaya untuk menyelamatkan nyawa warga Jakarta.

"Beberapa hari terakhir kita menyaksikan angka kematian yang meningkat walau tingkat kematiannya menurun, tingkat kematian artinya angka statistiknya."

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

4 Kali Standar WHO

Pemeriksaan Sampel Tes PCR Covid-19 di Labkesda DKI Jakarta
Tim medis melakukan pengujian sampel dengan metode PCR di laboratorium pemeriksaan Covid-19 di Labkesda DKI Jakarta, Selasa (4/8/2020). Labkesda DKI yang berjejaring dengan 47 lab se-Jakarta dalam sehari mampu menguji hampir 10.000 spesimen Covid-19 dengan metode PCR. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Anies mengatakan, jumlah orang yang meninggal terkait COVID-19 di DKI Jakarta mengalami peningkatan yang cukup tinggi.

Ia mengatakan, tes secara massal merupakan upaya untuk mendeteksi kasus COVID-19 dengan lebih awal sehingga mereka yang terpapar bisa melakukan isolasi agar tidak menularkan pada orang lain, sementara pasien yang memiliki komorbid atau lanjut usia bisa segera diisolasi di fasilitas kesehatan.

"Itu sebabnya, dengan dilakukan massive testing kita berharap bisa nantinya kita menyelamatkan lebih banyak nyawa di Jakarta," ujarnya.

"Jadi kalau dihitung dengan standar yang diharuskan di WHO, di Jakarta ini sudah dilakukan pengetesan lebih dari 4 kali lipat standar WHO," tambah mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.

Anies menyebut bahwa ke depannya, dalam dua pekan ini, mereka akan meningkatkan proses tracing atau pelacakan.

Infografis Rem Darurat, Jakarta PSBB

Infografis Rem Darurat PSBB DKI Jakarta. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Rem Darurat PSBB DKI Jakarta. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya