Kematian COVID-19 Jawa Timur Tinggi, Kemenkes: Lebih Ketat Terapkan Protokol Kesehatan

Kematian COVID-19 di Jawa Timur tinggi, Kemenkes sampaikan lebih ketat terapkan protokol kesehatan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 01 Okt 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2020, 11:00 WIB
Kemenkes
Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Kesehatan Kemenkes RI H.M Subuh dalam kunjungan kerja Tim Taskforce di RSUD dr. Soetomo Surabaya, Jawa Timur, Rabu (30/9/2020) melakukan diskusi kendala apa saja yang terjadi selama 7 hari ke belakang. (Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Surabaya Tingkat kematian COVID-19 di Jawa Timur yang masih terbilang tinggi menjadi perhatian Tim Taskforce Kementerian Kesehatan. Data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 per 30 September 2020, jumlah kematian COVID-19 di Jawa Timur tercatat 30 orang meninggal dunia.

Jumlah tersebut termasuk tertinggi dari 34 provinsi. Secara nasional, kematian COVID-19 kemarin, bertambah 139, sehingga total akumulatif 10.740 orang meninggal dunia.

"Kita harus bekerja keras menurunkan angka kematian di Provinsi Jawa Timur ini. Caranya, lebih ketat menerapkan protokol kesehatan," ujar Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI H.M Subuh dalam kunjungan kerja Tim Taskforce di RSUD dr. Soetomo Surabaya, Jawa Timur, Rabu (30/9/2020).

"Protokol kesehatan ini harus benar-benar diterapkan di tiap kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur."

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Kawal Pendataan dengan Baik

Kemenkes
Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Kesehatan Kemenkes RI H.M Subuh dalam kunjungan kerja Tim Taskforce di RSUD dr. Soetomo Surabaya, Jawa Timur, Rabu (30/9/2020) melakukan diskusi kendala apa saja yang terjadi selama 7 hari ke belakang. (Kementerian Kesehatan RI)

Untuk menurunkan kematian COVID-19, definisi operasional juga harus dijalankan dengan baik.

"Dicek, mana yang meninggal karena COVID-19 atau adanya penyakit penyerta (komorbid) sesuai dengan panduan yang ada, baik dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) maupun Kementerian Kesehatan," lanjut Subuh sebagaimana keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Herlin Ferliana mengungkapkan, timnya akan bekerja keras untuk mengawal rumah sakit dalam memberikan pelayanan pasien COVID-19.

"Kami juga akan mengawal pendataan dengan baik. Yang jelas kami berupaya keras untuk mengawal semua pasien di rumah sakit," terang Herlin.

Bantuan Tim Taskforce

Kemenkes
Tim Taksforce Kemenkes yang dipimpin Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI H.M Subuh memberikan bantuan BBTKLPP Surabaya dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dalam kunjungan kerja di RSUD dr. Soetomo Surabaya, Jawa Timur, Rabu (30/9/2020). (Kementerian Kesehatan RI)

Kunjungan Kerja Tim Taskforce Kementerian Kesehatan diakhiri dengan peninjauan Rumah Sakit Lapangan dan peninjauan LAB PCR Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian penyakit (BTKLPP) Surabaya.

Tim Taksforce turut memberikan bantuan kepada BBTKLPP Surabaya berupa:

• Hansdcoen sejumlah 30 kotak

• Coolbox sejumlah 6 buah

• Ice gel sejumlah 50 pack

• Kantong plastik bio H2 sejumlah 250 lembar

• Transpot swab sejumlah 300 buah

• Termometer stainles sejumlah 6 buah

• Tisu sejumlah 15 kotak

• Plastik klep sejumlah 9 pack

"Dan bantuan untuk Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur berupa masker hijab sejumlah 40 kotak," tutup Subuh.

 

Infografis Skenario Tekan Covid-19 di Jawa Timur

Infografis Skenario Tekan Covid-19 di Jawa Timur
Infografis Skenario Tekan Covid-19 di Jawa Timur (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya