Osteoporosis dan Osteoarthritis, Dua Penyakit Berbeda dengan Pencegahan Serupa

Dokter spesialis rehabilitasi medis Arif Soemarjonomenerangkan perbedaan antara osteoporosis dan osteoarthritis.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 30 Okt 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2020, 06:00 WIB
ilustrasi osteoarthritis/pixabay
ilustrasi osteoarthritis/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Dokter rehabilitasi medis di Klinik Flex Free Muskuloskeletal Arif Soemarjono menerangkan perbedaan antara osteoporosis dan osteoarthritis.

Osteoporosis adalah kondisi massa tulang berkurang (keropos) yang sering disebut silent killer karena bersifat diam dan sering kali tidak memiliki gejala sampai patah tulang pertama terjadi.

Ada beberapa mitos osteoporosis yang beredar di masyarakat seperti hanya wanita menopause yang bisa terkena osteoporosis, osteoporosis hanya bisa terjadi pada usia tua, osteoporosis tidak menyebabkan patah tulang, penderita osteoporosis dapat merasakan tulangnya semakin lemah, nyeri sendi disebabkan oleh obesitas dan asam urat.

“Sedangkan osteoarthritis adalah peradangan pada sendi dan bisa disebabkan oleh obesitas, tulang membesar (hipertrofi tulang) dan benjolan tulang akibat pertumbuhan berlebih (pembentukan osteofit atau spurs),” ujar Arif mengutip keterangan pers Kalbe, Selasa (27/10/2020).

Melansir Klikdokter, osteoarthritis merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan sendi. Penyakit ini terjadi akibat proses pelemahan dan disintegrasi tulang rawan sendi yang disertai dengan pertumbuhan tulang dan tulang rawan baru pada sendi. Kelainan pada sendi ini dapat mengenai satu sendi atau lebih.

Osteoarthritis biasanya menyerang di usia 40- 50an. Penyakit ini bisa menyerang wanita maupun pria. Namun osteoartritis yang menyerang di usia muda lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita. Biasanya disebabkan karena faktor trauma akibat cedera. Sedangkan pada kalangan usia lanjut, wanita lebih banyak yang terserang osteoartritis.

Osteoarthritis merupakan penyakit yang kerap dikaitkan dengan nyeri pada mereka yang berusia lanjut. Penyakit ini dapat menyerang semua sendi, namun bagian yang tersering adalah sendi-sendi yang menanggung beban berat badan seperti panggul, lutut, dan sendi tulang belakang.

Simak Video Berikut Ini:

Upaya Pencegahan

Arif menambahkan, banyak upaya yang bisa dilakukan agar terhindar dari osteoporosis dan osteoarthritis di antaranya mengonsumsi makanan yang bernutrisi, berjemur di bawah sinar matahari, dan pola hidup sehat.

Olahraga tertentu juga dapat membantu mencegah terjadinya osteoporosis dan osteoarthritis. Arif menyarankan untuk tidak memilih olahraga yang membebani sendi. Olahraga sederhana yang bisa dilakukan adalah berjalan kaki dan bersepeda.

Selain itu, konsumsi suplemen yang mengandung kalsium juga mampu membantu memelihara kesehatan tulang, tambahnya.

Mengingat, kebutuhan kalsium harian setiap orang berkisar 800 – 1000 mg dan bisa didapat dari makanan yang dikonsumsi. Namun asupan tersebut belum menjamin kebutuhan kalsium dalam tubuh tercukupi.

Infografis Cedera Tulang Belakang Neymar

Infografis Cedera Tulang Belakang Neymar
Infografis Cedera Tulang Belakang Neymar (Liputan6.com/Yoshiro)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya