Anak Kedua Ringgo Agus Rahman - Sabai Lahir Lewat Proses VBAC, Apa Itu?

Proses bukaan 1 hingga lengkap lebih dari 24 jam, istri Ringgo Agus Rahman berhasil melahirkan secara VBAC.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 30 Okt 2020, 09:43 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2020, 09:43 WIB
[Fimela] Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morscheck
Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morscheck (Instagram/ringgoagus)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah melewati proses persalinan panjang lebih dari 24 jam istri aktor Ringgo Agus Rahman, Sabai Morscheck melahirkan anak kedua pada 30 Oktober 2020 pukul 07.37. Kabar bahagia ini disampaikan Ringgo lewat akun stories Instagramnya.

"Assalamualaikum naaaaakkk !!!!!!! Sudah lahir anak baru!!!!!!! Jam 7.37 dk keadaan ibu dan anak sehat alhamdulillaaaaaahhhh...." tutur Ringgo Agus Rahman.

Proses persalinan Sabai kali ini spontan (kerap disebut persalinan normal). Ayah dari Bjorka ini sempat mengabadikan ketika istrinya tengah berjuang mengejan.

Dokter kebidanan dan kandungan yang membantu proses persalinan Sabai, Nisa Fathoni, mengungkapkan sabai merupakan pejuang VBAC.

"Hebat mama Sabai #pejuangvbac alhamdulillah," tutur dokter yang karib disapa Nisa lewat stories di akun @nisaobgyn.

VBAC adalah kependekan dari vaginal birth after caesarian, yakni sebuah proses melahirkan secara normal setelah pernah bersalin secara caesar.

Sebuah penelitian menyatakan bahwa sekitar 60 hingga 80 persen VBAC berhasil dilakukan. Memang ada beberapa kondisi yang tidak memungkinkan ibu yang dulu pernah operasi caesar melahirkan secara normal pada persalinan berikutnya.

 

Simak juga video menarik berikut:

Kriteria VBAC

Ringgo Agus Rahman Tak Mau Terlalu Panik Saat Sabai Morscheck Kontraksi
Ringgo Agus Rahman Tak Mau Terlalu Panik Saat Sabai Morscheck Kontraksi. (instagram.com/ringgoagus)

Berikut beberapa kriteria seseorang dapat melahirkan normal setelah pernah melahirkan secara caesar seperti Sabai seperti mengutip Klik Dokter.

- Riwayat 1 seksio sesarea. Semakin banyak melakukan seksio sesarea risiko rupture uteri bertambah besar. Pasien dengan risiko seksio sesarea 2 kali mempunyai risiko rupture uteri 5x lebih besar dari bekas seksio sesarea satu kali.

- Seksio sesarea dengan insisi segmen bawah rahim atau insisi transversa rendah (low transverse incision) . Teknik tipe ini mempunyai risiko rupture uteri lebih rendah daripada tipe insisi yang lain.

- Secara klinis panggul tidak sempit

- Tidak ada bekas operasi atau ruptur uteri pada uterus

- Tersedianya tenaga yang mampu untuk memonitor persalinan dan melakukan seksio sesarea jika memang diperlukan dengan segera

- Sarana dan personil anestesi yang siap untuk menangani seksio sesarea darurat

- Baru mengalami satu kali operasi caesar dan tidak ada riwayat perlukaan rahim lainnya seperti operasi mioma uteri atau tumor jinak otot rahim, dan riwayat ruptura uteri

- Caesar pertama bukan karena indikasi yang akan menetap/berulang, seperti panggul sempit dan riwayat operasi pengangkatan mioma uteri. Misalnya jika riwayat caesar sebelumnya karena posisi anak sungsang, gawat janin atau plasenta previa (ari-ari di bawah) dan hal ini tidak berulang, maka kelahiran normal bisa dilakukan.

- Persalinan timbul terjadi dengan spontan, yaitu kontraksi dan pembukaan serviks terjadi secara spontan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya