Presiden Jokowi Siap Jadi Penerima Awal Vaksin COVID-19

Jokowi menegaskan bahwa tenaga kesehatan menjadi kelompok prioritas penerima vaksin COVID-19

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 18 Nov 2020, 15:58 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2020, 12:52 WIB
Jokowi
Presiden Jokowi mengingatkan jajarannya mewaspadai peningkatan kasus penularan COVID-19 di banyak negara Eropa, seperti Spanyol, Prancis, dan Jerman saat memimpin ratas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (24/8/2020). (Kementerian Sekretariat Negara)

Liputan6.com, Bogor - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa dirinya siap untuk menjadi penerima awal dari vaksin COVID-19 apabila diminta oleh tim.

Pernyataan ini disampaikan Jokowi ketika meninjau simulasi vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Bogor pada Rabu (18/11/2020).

Pada kesempatan tersebut, Jokowi kembali menegaskan bahwa kelompok tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya akan menjadi prioritas awal pemberian vaksin COVID-19.

"Plus, TNI dan Polri, kemudian nanti baru ASN (Aparatur Sipil Negara) untuk pelayanan-pelayanan publik yang ada di depan, guru, dan kemudian tentu saja kita semuanya," kata Jokowi.

"Kalau ada yang bertanya, 'presiden nanti di depan atau di belakang?', kalau oleh tim diminta saya yang paling depan, saya siap," kata Jokowi seperti dikutip dari siaran langsung di kanal Youtube Sekretariat Presiden.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Vaksin Diharapkan Sudah Masuk Akhir November

Dalam kegiatan itu, Jokowi juga mengungkapkan harapannya agar vaksin COVID-19 sudah bisa masuk ke Indonesia pada akhir November. Apabila tidak memungkinkan, ia berharap vaksin bisa datang di bulan Desember, baik dalam bentuk jadi maupun bahan baku yang akan diolah Bio Farma.

Namun ia menegaskan, setelah diterima oleh Indonesia, vaksin COVID-19 tidak bisa langsung disuntikkan karena harus memerlukan Emergency Use Authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Jadi Tahapan itu memerlukan waktu," kata Jokowi. "Mungkin antara kurang lebih tiga mingguan." Jokowi juga mengatakan bahwa kaidah-kaidah ilmiah wajib diikuti dalam proses tersebut.

"Kalau melihat tadi di lapangan, dan melihat simulasi tadi, kita memperkirakan, kita akan mulai vaksinasi itu di akhir tahun (2020) atau di awal tahun (2021)."

Ia juga menambahkan, kegiatan pendistribusian vaksin COVID-19 tidaklah mudah, misalnya seperti mempersiapkan cold chain dengan derajat tertentu. "Inilah yang terus kita siapkan agar nanti daerah-daerah juga segera mendapatkan vaksin dan vaksinnya juga tidak rusak."

Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19

Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya