IDAI: 1 dari 9 Orang Positif COVID-19 di Indonesia adalah Anak-Anak

Pada Hari Anak Sedunia, Satgas COVID-19 IDAI mengatakan, meski kebanyakan kasus COVID-19 pada anak tidak bergejala atau ringan, mereka tetap bisa menular virus corona ke orang lain di rumahnya

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 20 Nov 2020, 15:45 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2020, 15:45 WIB
Ketika Warga Kali Pasir Perangi Virus Corona dengan Pesan Mural
Seorang anak kenakan masker dengan latar belakang mural Indonesia Bisa Stop Corona di Lapangan Bulutangkis, Kampung Kali Pasir, Jakarta, Selasa (7/4/2020). Pesan mural mengajak warga untuk memutus rantai penyebaran Corona Covid-19 dengan diam di rumah. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Bukan hanya orang dewasa produktif, lansia, atau dengan komorbid saja kelompok yang harus dilindungi dari COVID-19. Anak juga harus dijaga agar tidak terkena penyakit ini.

Data Satgas Penanganan COVID-19 per 19 November 2020 menunjukkan, dari total kasus positif COVID-19 di Tanah Air, sebanyak 2,6 persennya merupakan kelompok usia 0 sampai 5 tahun, dan 8,7 persen berada di usia 6 hingga 18 tahun.

"Proporsi dari anak-anak yang terinfeksi COVID-19 di Indonesia total sekitar 11,3 persen," kata dokter spesialis anak Yogi Prawira, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

"Ini artinya 1 dari 9 atau 10 orang yang terinfeksi COVID-19 adalah anak atau di bawah 18 tahun. Ini proporsi yang cukup mengkhawatirkan," kata Yogi dalam dialog terkait Hari Anak Sedunia 2020 dari Graha BNPB, Jakarta pada Jumat (20/11/2020).

Yogi mengatakan, memang sebagian besar kasus COVID-19 pada anak bergejala ringan hingga tanpa gejala. Ia mengatakan, persentasenya sekitar 85 persen.

"Jadi, kalau ada 100 anak yang terinfeksi, 85 itu ringan atau tanpa gejala, bisa sembuh tanpa perlu dirawat," ujarnya.

"Tetapi ada sekitar 2 persen yang sakit kritis, artinya dirawat di dalam ICU."

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Ajarkan Anak Melindungi Orang Lain

FOTO: Pandemi, Salat Id di Masjid Al-Azhar Terapkan Protokol Kesehatan
Seorang anak mengenakan masker saat mengikuti salat Idul Adha 1441 H di Masjid Al-Azhar, Jakarta, Jumat (31/7/2020). Pelaksanaan salat Id dilakukan secara berjemaah di masjid atau lapangan dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti mengenakan masker dan menjaga jarak. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Yogi menilai, sebelum adanya pandemi, ICU untuk anak di Indonesia masih kurang. Apalagi saat ini dibutuhkan ICU khusus COVID-19 yang membutuhkan tekanan negatif dan terisolasi.

"Bayangkan kalau itu sampai terjadi pada satu keluarga. Kalau tadi kita bicara persentase, kalau terjadi ke anak kita, saudara kita, keponakan kita, yang tadi angkanya hanya sekian persen, bisa jadi 100 persen untuk keluarga."

Selain itu, Yogi juga mengingatkan meski sebagian besar kasus pada anak tak bergejala, namun mereka tetap bisa menularkan virus corona ke orang lain.

"Jadi kalau misalnya kita dalam satu rumah ada berbagai kelompok usia, ada anak kecil, remaja, dewasa, lansia, Indonesia kan biasanya seperti itu, kita harus berhati-hati. Berarti ada kelompok umur yang lebih berisiko."

Maka dari itu, Yogi pun mengatakan bahwa penting bagi orangtua untuk mengajarkan anak untuk mencegah dirinya terkena COVID-19, serta melindungi orang-orang di sekitarnya.

"'Kamu bisa lho jadi pahlawan, kamu bisa lho melindungi kakek nenek yang kita sayang dengan, kalau keluar rumah itu memakai protokol kesehatan.'"

Infografis Waspada 5 Gejala Covid-19 pada Anak

Infografis  Waspada 5 Gejala Covid-19 pada Anak. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Waspada 5 Gejala Covid-19 pada Anak. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya