3 Tujuan Olahraga, Mana yang Bisa Sebabkan Kematian?

Olahraga dapat menjadi pedang bermata dua, pasalnya olahraga dapat menyehatkan dan sebaliknya memperburuk kondisi tubuh bahkan dapat berakhir pada kematian.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 24 Nov 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2020, 07:00 WIB
Bersepeda Dalam Masa PSBB
Warga bersepeda di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (15/11/2020). Di masa PSBB transisi Jakarta, warga tetap melakukan aktivitas olahraga, khususnya bersepeda yang kini banyak diminati bahkan menjadi tren. . (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Olahraga dapat menjadi pedang bermata dua, pasalnya olahraga dapat menyehatkan dan sebaliknya memperburuk kondisi tubuh bahkan dapat berakhir pada kematian.

Menurut dokter spesialis kedokteran olahraga dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Kemayoran, Michael Triangto,  olahraga memiliki 3 tujuan berbeda. Pertama olahraga untuk kesehatan, kedua olahraga untuk kompetisi, dan ketiga olahraga untuk rekreasi.

“Kalau tujuan kesehatan, dalam masa pandemi COVID-19 seperti ini olahraga yang baik adalah yang berintensitas ringan sampai sedang,” ujar Michael kepada Health Liputan6.com melalui sambungan telepon, Sabtu (23/11/2020).

Ia menambahkan olahraga yang memiliki intensitas ringan sampai sedang di antaranya taichi, yoga, dan sport therapy.

Olahraga di atas memang terkesan tidak menyenangkan, namun dampaknya sangat positif bagi kesehatan. Selain cocok untuk semua kelompok umur, olahraga ringan hingga sedang pun bisa dilakukan secara rutin dalam waktu panjang hingga bertahun-tahun.

“Bahkan selama 40 tahun saya tetap dapat melakukan olahraga-olahraga itu hingga kini.”

Sedang, olahraga dengan intensitas berat biasanya dilakukan guna meraih prestasi seperti olahraga-olahraga dalam olimpiade.

Olahraga berat memiliki potensi tinggi menyebabkan kematian karena memicu atlet untuk mengerahkan seluruh kemampuan dirinya agar meraih kemenangan.

Simak Video Berikut Ini:

Olahraga Para Atlet

Motto yang sering diagung-agungkan dalam dunia olahraga adalah no pain, no gain. Motto ini tidak disalahkan oleh Michael karena menurutnya semua orang punya hak masing-masing untuk memilih olahraga yang sesuai apa yang ingin dicapai.

“Kalau atlet tidak diminta untuk semaksimal mungkin ya mereka tidak akan menang dari lawan.”

Dengan demikian, olahraga bagi para atlet olimpiade umumnya tidak ada tujuan kesehatan.

Maka dari itu, menurutnya cedera bahkan kematian di lapangan saat olahraga adalah risiko tersendiri bagi para atlet.

Olahraga dengan intensitas tinggi di antaranya adalah sepak bola, lari, marathon dan olahraga berat lainnya.

“Kalau pun olahraganya bukan olimpiade sungguhan tapi tetap ada pencapaian yang ingin diraih. Olahraga dengan kompetisi tujuannya hanya satu, menang. Jadi, meninggal adalah salah satu risiko yang harus ditanggung,” pungkasnya.  

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah COVID-19

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya