Liputan6.com, Jakarta Tenaga kesehatan akan menjadi kelompok prioritas yang akan pertama kali mendapatkan vaksinasi COVID-19. Untuk itu, pemahaman yang sama soal imunisasi ini juga perlu diberikan kepada mereka.
Adib Khumaidi, Ketua Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengungkapkan, salah satu alasan tenaga kesehatan menjadi kelompok prioritas pertama untuk divaksin, adalah karena mereka juga akan dipersiapkan sebagai vaksinator.
Baca Juga
"Tetapi sekali lagi, pada saat kita mau melangkah ke sana, kami pun juga butuh dasar untuk kemudian diinformasikan terlebih dahulu kepada teman-teman tenaga kesehatan, supaya mempunyai persepsi yang sama," kata Adib dalam live streaming Bincang Editor Liputan6.com, ditulis Jumat (18/12/2020).
Advertisement
Adib mengatakan bahwa informasi yang beredar terkait vaksin COVID-19 saat ini berkembang dengan sangat luas. Tidak hanya di masyarakat pada umumnya, tetapi juga di kalangan tenaga medis itu sendiri.
"Nanti perlu ada upaya-upaya edukasi, sosialisasi untuk memberikan pemahaman yang sama terkait masalah vaksinasi ini," ujarnya.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Â
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Tunggu BPOM
Terkait kapan akan mulainya vaksinasi COVID-19 ke tenaga medis, Adib pun mengatakan bahwa IDI masih menunggu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA).
"Teknis sampai detil kaitannya dengan daerah mana itu masih belum," kata Adib dalam acara yang sama.
"Pada prinsipnya kami masih menunggu interim report yang nanti akan menjadi dasar dari lembaga otoritas yaitu Badan POM untuk melakukan EUA," ujarnya.
Adib memperkirakan, kemungkinan tercepat interim report dari uji klinis yang dilakukan di Bandung untuk dirilis, adalah bulan Januari. Apabila laporan tersebut sudah dikeluarkan, hal itu sudah bisa menjadi dasar BPOM untuk mengeluarkan EUA.
Advertisement