Survei UI: Tenaga Kesehatan Sumber Paling Dipercaya tentang Informasi COVID-19

Selain tenaga kesehatan, banyak masyarakat yang juga percaya akan teman dan keluarga, serta staf pemerintah sebagai informasi soal COVID-19.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 23 Des 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 23 Des 2020, 13:00 WIB
ilustrasi dokter
ilustrasi tenaga kesehatan (Foto: Unsplash.com/Arvin Chingcuangco)

Liputan6.com, Jakarta Tenaga kesehatan masih menjadi sumber yang paling dipercaya oleh masyarakat terkait informasi soal virus Corona atau terkait COVID-19.

Dalam survei yang dilakukan Tim Sinergi Mahadata Universitas Indonesia (UI) Tanggap COVID-19 pada 2 hingga 4 November 2020 terhadap 2.125 orang, sebanyak 44,2 persen responden mengatakan bahwa tenaga kesehatan menjadi sumber terpercaya soal informasi tentang virus Corona.A

Ada 21,1 persen responden survei juga menyatakan bahwa mereka sangat percaya akan tenaga kesehatan, apabila menyangkut informasi tentang COVID-19.

"65 persen dari partisipan atau kalau bisa dibilang populasi online Indonesia, menyatakan bahwa mereka percaya terhadap tenaga kesehatan," kata salah satu dari tim peneliti, Laras Sekarasih dari Fakultas Psikologi UI dalam webinar pada Senin (21/12/2020).

Namun, menurut Laras, dari jumlah tersebut, bisa diartikan bahwa sekitar 1 dari 3 orang akan menjawab netral, tidak percaya, atau sangat tidak percaya akan tenaga kesehatan sebagai sumber informasi COVID-19.

"Tentu ini menjadi alarm buat kita, bagaimana bisa meningkatkan kepercayaan terhadap tenaga kesehatan," kata Laras.

Selain tenaga kesehatan, staf pemerintah dan teman/keluarga, menjadi kelompok lain yang dipercaya oleh masyarakat, sebagai sumber informasi seputar COVID-19.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Teman, Keluarga, dan Selebgram

[Fimela] Konsultasi Dokter
Ilustrasi konsultasi dokter online | unsplash.com/@annademy

Laras menjelaskan, hasil temuan pada teman/keluarga dan pemerintah tidak jauh berbeda. Sebanyak 26,1 persen mengatakan bahwa mereka percaya kepada teman/keluarga sebagai sumber informasi COVID-19, dan 7 persen sangat percaya.

Sementara 31 persen percaya dan 6,9 persen sangat percaya terhadap staf pemerintah sebagai sumber informasi tentang virus corona.

"Di satu sisi kita bisa khawatir karena pesan yang beredar di antara teman atau keluarga, bisa jadi pesan yang valid tetapi bisa juga pesan yang tidak valid," ujarnya.

Maka dari itu, perlu dipikirkan bagaimana kredibilitas pemerintah sebagai sumber informasi soal COVID-19 dibandingkan teman dan keluarga.

"Namun di sisi lain, kita juga bisa melihat bahwa teman dan keluarga merupakan kanal yang memiliki potensi untuk dijadikan sebagai kanal edukasi," ujarnya.

Dalam survei tersebut, sebanyak 11,4 persen responden percaya dan 2,8 persen sangat percaya pada influencer media sosial atau selebgram, sebagai sumber informasi soal COVID-19. Laras menyebut di kelompok tersebut 63,4 persen menjawab netral.

"Tentu saja kita tidak bisa menyebutkan bahwa semua influencer atau selebgram menyebarkan pesan yang salah. Namun demikian, di sini kalau kita hendak bekerja sama dengan mereka, kita harus melakukannya dengan hati-hati," ujarnya.

Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun

Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya