Mengenal Amanda Gorman, Penyair Termuda dalam Pelantikan Joe Biden

Amanda Gorman, sosok yang mencuri perhatian di pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat.

oleh Aditya Eka PrawiraLiputan6.com diperbarui 22 Jan 2021, 13:27 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2021, 13:23 WIB
Amanda Gorman menjadi penyair termuda yang membaca puisi di pelantikan presiden Amerika Serikat.
Amanda Gorman menjadi penyair termuda yang membaca puisi di pelantikan presiden Amerika Serikat. Dok: Amanda Gorman

Liputan6.com, Washington - Sosok pembaca puisi di acara pelantikan Joe Biden sebagai presiden ke-46 Amerika Serikat (AS) menjadi sorotan. Dia adalah Amanda Gorman. Puisi berjudul 'The Hill We Climb' yang dibacakannya menuai banyak pujian dari kritikus sastra dunia.

Amanda Gorman adalah wanita keturunan Afrika-Amerika yang tinggal di Los Angeles. Dia diketahui memiliki gangguan bicara sejak kecil. Gorman pun mengaku masih mengalami hal itu saat tampil di depan Gedung Capitol Hill, Washington, pada Rabu, 20 Januari 2021, waktu setempat.

"Itu membuat saya menjadi penampil seperti saya dan pendongeng yang saya jalani," ujar Amanda Gorman diwartakan Los Angeles Times dan dikutip situs BBC pada Jumat, 22 Januari 2021.

"Saat Anda harus belajar sendiri cara mengucapkan suara (dan) sangat memerhatikan pelafalan, hal itu memberi Anda kesadaran tertentu tentang kejutan, pengalaman pendengaran," Gorman menambahkan.

Wanita berusia 22 tahun tersebut menjadi penyair termuda dalam sejarah pelantikan presiden AS. "Puisi adalah senjata," ujar Amanda Gorman.

 

Simak Video Berikut Ini

Bersuara Lewat Puisi

Parade Busana Wanita di Pelantikan Presiden AS, dari Jill Biden sampai Michelle Obama
Amanda Gorman. (dok. Win McNamee / POOL / AFP)

Lewat puisi buatannya, Amanda Gorman menyerukan persatuan dan kebersamaan di AS.

"Ketika hari tiba, kita bertanya pada diri kita sendiri di mana kita bisa menemukan cahaya di tempat teduh yang tidak pernah berakhir ini?," kata Gorman dalam puisinya.

Dalam puisinya tersebut, Gorman juga menyinggung penyerbuan Capitol oleh pendukung Trump beberapa waktu lalu.

"Kami telah melihat kekuatan yang akan menghancurkan negara kami daripada membaginya, akan menghancurkan negara kami jika itu berarti menunda demokrasi," ujarnya.

"Dan upaya ini hampir berhasil. Tapi meski demokrasi dapat ditunda secara berkala, dia tidak akan pernah bisa dikalahkan secara permanen," Gorman menambahkan.

 

Pujian untuk Puisi Amanda Gorman

Amanda Gorman
(Instagram/amandascgorman)

Tidak hanya sastrawan, puisi milik Amanda Gorman juga membuat berbagai pihak berdecak kagum. Seperti presenter dan selebritis terkenal di AS, Oprah Winfrey. Dalam unggahan di Twitternya, dia menyatakan kebanggannya atas apa yang dilakukan Gorman.

"Saya tidak pernah sebangga ini, melihat wanita muda lain bangkit! Brava Brava," tulis Oprah.

Mantan Ibu Negara AS, Michelle Obama, juga turut mengucapakan kekagumannnya.

"Dengan kata-katanya yang kuat dan menyentuh hati, @TheAmandaGorman mengingatkan kita akan kekuatan masing-masing dalam menegakkan demokrasi kita. Tetap bersinar, Amanda! Saya tidak sabar untuk melihat apa yang Anda lakukan selanjutnya," tulis Michelle dalam unggahan Twitternya.

Amanda Gorman diketahui pernah menenangkan perlombaan penyair muda Los Angeles pada usia 16 tahun. Tiga tahun kemudian, saat belajar sosiologi di Universitas Harvard, ia menjadi Pemenang Penyair Pemuda Nasional.

Dia pun juga menerbitkan buku. Buku pertamanya berjudul The One for Whom Food Is Not Enough pada 2015. Ia juga akan kembali menerbitkan buku bergambar berjudul Change Sings pada akhir tahun 2021 ini.

"Saya benar-benar ingin menggunakan kata-kata saya untuk menjadi titik persatuan dan kolaborasi dan kebersamaan," ujar Gorman.

"Saya pikir ini tentang babak baru di Amerika Serikat, tentang masa depan, dan melakukan itu melalui keanggunan dan keindahan kata-kata," Gorman menambahkan.

 

(Penulis: Rizki Febianto)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya