Liputan6.com, Jakarta Menjelang Imlek, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat untuk dapat merayakan hari raya ini dengan cara yang berbeda agar terlindungi dari COVID-19.
Siti Nadia Tarmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes juga mengatakan bahwa setiap pemerintah daerah telah diminta untuk melihat situasi epidemiologi dari pandemi COVID-19 di wilayahnya masing-masing.
Baca Juga
"Kalau situasi epidemiologi tadi dikombinasi ketersediaan tempat tidur atau yang lebih dari 80 persen atau mencapai 80 persen, tentunya sudah harus dilakukan penambahan-penambahan tempat tidur," ujarnya pada Health Liputan6.com.
Advertisement
Dalam konferensi pers secara virtual pada Rabu (10/2/2021), Siti mengatakan bahwa upaya identifikasi semcam ini masih dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota serta provinsi.
Sementara bagi masyarakat, Siti kembali mengingatkan agar Hari Raya Imlek dapat dirayakan dengan menerapkan protokol kesehatan agar aman dari penularan COVID-19.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Berkumpul Secara Virtual
"Diharapkan bahwa perayaan Imlek ini bisa dilakukan dengan suasana yang berbeda, tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Siti yang juga Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes ini.
"Kalau ingin berkumpul bisa dilakukan secara virtual, termasuk angpau-nya juga bisa virtual sekarang ya," katanya.
Ia mengatakan, tradisi-tradisi saat perayaan Imlek yang biasanya diselenggarakan secara tatap muka saat ini lebih disarankan untuk dilaksanakan secara daring.
Selain itu, kebijakan di beberapa daerah terkait pembatasan pergerakan atau mobilitas masyarakat juga masih berlaku, misalnya seperti penerapan ganjil-genap di Kota Bogor, Jawa Barat.
"Jadi kami mengimbau masyarakat yang merayakan Imlek, mari kita sama-sama berperan serta dalam mengendalikan pandemi COVID-19," ujarnya
Menurut Nadia, perayaan Imlek masih bisa dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan tanpa mengurangi esensi dari hari raya tersebut.
Advertisement