Indonesia Terus Pantau Varian Baru Virus Corona COVID-19 di Luar Negeri

Menteri Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa Indonesia terus memantau perkembangan ada tidaknya mutasi virus Corona COVID-19 yang ada di luar negeri.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 20 Feb 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2021, 15:00 WIB
Ilustrasi virus Corona, COVID-19
Ilustrasi virus Corona, COVID-19. (Photo by Martin Sanchez on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa Indonesia terus memantau perkembangan ada tidaknya mutasi virus Corona COVID-19 baru yang ada di luar negeri. Untuk mengetahui perkembangan mutasi atau varian baru virus Corona, Indonesia bekerja sama dengan lembaga internasional yang memantau mutasi virus di seluruh dunia yakni GISAID.

"Kami dapat ada tiga daerah yang berisiko, yakni mutasi di London, Afrika Selatan dan Brasil. Kami secara aktif mencek pergerakan yang berasal dari ketiga lokasi tersebut," kata Budi.

Hingga saat ini belum ditemukan adanya penyebaran varian baru virus Corona COVID-19 dari London, Afrika Selatan, dan Brasil di Indonesia.

"Sampai saat ini kita belum menemukan adanya virus yang kita deteksi dengan jenis mutasi dari London, Afrika Selatan dan Brasil," kata Budi dalam konferensi pers daring soal Perpanjangan PPKM pada Sabtu (20/2/2021).

Hal ini diketahui lewat pemeriksaan sampel yang dilakukan di jaringan laboratorium miliki Kementerian Kesehatan dan Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN.

Dari pemantauan selama 1,5 bulan terakhir yakni dari Januari terhadap 180 sampel tidak ditemukan adanya penyebaran virus varian baru Corona COVID-19 dari tiga lokasi itu di Indonesia.

"Dan, kami akan terus memperbaiki frekuensi dan kualitas sampling dari lab PCR yang ada. Untuk memastikan bahwa cukup rapat dalam mengidentifikasi," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Infografis

Delirium, Gejala COVID-19, Gejala Baru COVID-19, Gejala Covid, Gejala Baru Covid
Infografis yang menyebut bahwa delirium merupakan gejala baru dari COVID-19, penyakit yang disebabkan Virus Corona SARS-CoV-2, tersebar di media sosial dan grup WhatsApp. (Sumber: Istimewa)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya