Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah meminta agar fasilitas kesehatan (faskes) yang melakukan vaksinasi COVID-19 bagi lansia, mengatur dengan baik pelayanan sebelum pemberian vaksin bagi kelompok usia lanjut.
Pernyataan ini disampaikan oleh dokter Reisa Broto Asmoro, Juru Bicara Penanganan COVID-19, dalam konferensi persnya dari Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin sore kemarin.
Baca Juga
Wanita yang akrab disapa dokter Reisa ini mengimbau agar puskesmas atau faskes yang melayani vaksinasi corona, dapat mengatur layanan vaksinasi pada lansia, sehingga mereka tidak perlu mengantri panjang dan lama.
Advertisement
"Serta dipastikan mereka tetap nyaman sebelum menerima vaksinasi," kata Reisa, dikutip dari siaran pers di Youtube Sekretariat Presiden pada Selasa (23/2/2021).
Reisa mengatakan, tempat duduk dan ruang tunggu bagi lansia yang belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 dan tengah menunggu penyuntikan, bisa dibuat senyaman mungkin.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Konsultasikan Kesehatan Terlebih Dulu
Reisa juga mengajak agar warga remaja atau pemuda, bisa bergotong royong untuk membantu menciptakan situasi yang nyaman bagi para calon penerima vaksin lansia.
"Ingat, kondisi psikologis calon peserta vaksin dapat saja mempengaruhi kondisi kesehatan dasar yang akan diperiksa, pada saat skrining di pos vaksinasi," kata Puteri Indonesia Lingkungan 2010 ini.
Selain itu, agar lansia dapat mendapatkan vaksin sesuai jadwal, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter, serta memeriksakan kesehatan pribadi terlebih dahulu.
"Pastikan dalam kondisi yang stabil dan siap menerima vaksin. Sehingga tidak perlu tertunda," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Reisa mengatakan bahwa pada vaksinasi COVID-19 tahap kedua di Indonesia terdapat lebih dari 21 juta lansia serta hampir 17 juta untuk pekerja pelayanan publik.
Advertisement